Di saat kapten Santoso hendak membuka dokumen milik ku, aku pasrah saja. karena setahu ku dokumen tersebut adalah dokumen perjanjian rahasia di antara diriku dan kapten Swift. Ketika kapten Santoso sudah membuka nya dan memeriksanya, aku hanya bisa memalingkan wajah ku seolah-olah tidak ingin menatap wajah kapten Santoso pada saat itu.
Akan tetapi, reaksi berbeda di tunjukkan oleh kapten Santoso. dia tampak memasang senyuman tipis di wajahnya. Aku bertanya-tanya mengapa kapten Santoso bersikap demikian. Lalu, kapten Santoso mengatakan kepada ku bahwa mengapa surat itu bisa ada padanya. Aku menjawab dengan gugup sehingga membuat kapten Santoso menatap ku dengan bingung.