Akhirnya kami berdua berhasil menemukan sebuah jalan untuk memasuki gerbang besar yang kami temu di ujung jalan. Dimana pada saat itu kami melihat Gilbert dengan motornya memasuki gerbang tersebut. Karena gerbang tersebut terkunci, kami mencoba mencari jalan lain dan akhirnya kami menemukannya. Setelah kami melewatinya dengan cara tiarap seperti sedang latihan militer, kami sama sekali tidak menemukan kesulitan. Saat kami berdiri, tampak sebuah villa yang sangat besar di hadapan kami. Aku benar-benar takjub melihatnya. Ku pikir sepertinya tidak mungkin bahwa villa tersebut adalah milik Gilbert.
" Wah, besar sekali Letnan. Apakah dengan menjadi seorang ajudan bisa sangat kaya seperti ini? " celetuk Raiden.
" Tidak mungkin. Ini pasti milik Jenderal Mantovani. " sahut ku seraya berjalan dan hendak menghampiri villa tersebut.
