Keesokan paginya, Aku terbangun dan seperti biasanya menjalani rutinitas pagi ku yaitu berolahraga. Pagi itu aku sama sekali belum melihat Juni di mana pun. Ku pikir sepertinya dia masih tertidur atau sedang melakukan kegiatannya di ruang medis. Aku masih memikirkan yang terjadi kemarin. Aku pun masih merasa ragu untuk meminta maaf kepada kopral Jono karena aku merasa tidak melakukan hal yang salah. Entah dia sudah bernegosiasi atau belum, bukan kepentingan ku untuk membenarkan hal ilegal seperti itu.