Aku mulai mencari alasan agar ketua kelompok itu melepaskan borgol di tangan. Ku bilang aku akan mengikuti mereka tanpa perlawanan sedikit pun asalkan mereka melepaskan borgol yang begitu mengganggu di kedua tanganku itu. Ketua kelompok ini awalnya tidak ingin melepaskannya namun aku tidak berhenti meminta dan terus membujuk sampai akhirnya pun dilepaskan juga borgol tersebut dari kedua tanganku.
Setelah borgol tersebut lepas dari tanganku aku merasa lega, karena ku pikir aku akan mudah mengoperasikan alat pemindah yang terpasang di tanganku saat itu. Memang alat tersebut hanya berupa seperti jam tangan pada umumnya sehingga para kelompok itu sama sekali tidak mencurigainya sama sekali. Ketika sudah di lepaskan, aku pun berlari sedikit menjauh dan mulai menekan tombol untuk membuka portal lubang hitam.
