Kini aku tidak memiliki instruksi yang pasti baik itu dari kapten Swift maupun kapten Santoso. Hal itu karena tiba-tiba saja komunikasi kami terputus begitu saja. Hal itu semakin membuatku merasa kebingungan karena tidak berada di jalur yang seharusnya. Aku mencoba untuk mengambil langkah sendiri, namun aku takut hal itu justru menjerumuskan ku ke hal yang membuatku tertangkap dan mungkin tidak akan bisa kembali. Hal itu membuatku bertanya-tanya apa yang harus ku lakukan saat ini. Bahkan alat komunikasi ku tidak bisa bekerja.
Aku berpikir untuk mencoba membuka identitasku saat itu. Aku pun mulai keluar dari mobil sedan itu dan berjalan dengan santai menuju markas. Dari kejauhan para penjaga mulai menaikkan senjatanya seperti hendak menyergap ku. Namun saat itu aku hanya mengangkat kedua tanganku dan juga membuka topi ku. Para penjaga itu sontak terkejut seperti melihat sesuatu yang aneh. Salah satu penjaga itu menyapa ku.