Hari ini Merry memang akan memeriksakan kehamilannya di dokter spesialis Obygn. Dia meminta suaminya untuk membawanya ke sana. Tapi David sama sekali tidak menunjukkan sikap baiknya. Pria itu bertindak sesuka hatinya.
Padahal, David sudah berjanji akan memperlakukan Merry dengan baik seperti yang dia katakan kemarin. Nyatanya, itu hanya sebuah kebohongan. Merry kecewa karena tidak bermain, tapi dia hanya diam. Dia saat ini meniru Nora. Dia ingin menjadi seperti wanita yang selalu mendapat perhatian David.
"Padahal kemarin David sudah berjanji, segala macam janji sudah dia katakan padaku. Tapi mana buktinya." Ia mengadu dengan pelan, napasnya mulai berpacu dengan cepat, ia mungkin sangat kelelahan lantaran di usia kandungannya yang masih muda.
"Huffftt, ini melelahkan sekali. Aku bisa hampir gila kalau seperti ini terus." Merry mengaduh kembali, emosinya sedang naik turun dipermainkan oleh sang suami. Merry merasa lelah sekaligus ingin menyerah.