"Eh, kok mau cubit sih, Merr! Ya, aneh. Biasanya tidak perhatian seperti ini." Seperti Merry, dia bergantian mencubit pipi David dengan lembut.
"Wow! Wow! Wow! Makin nakal ya."
"Aduh, ini sungguh deh. Kenapa kamu jadi jahil sih. Stop ah, stop. Aku bisa kencing di celana nanti ini. Ayo hentikan."
"Ya ampun, Dev. Ya ampun. Kita damai. Di sini, aku akan memberimu makan. Coba pempek khas Lampung. Ini enak banget. Mirip soun mie. Tapi, ini sangat istimewa. Lampung enak banget, kaya rempah-rempah juga. Pokoknya ini adalah kali pertama aku datang ke Lampung. Ini sungguh benar-benar damai, sejuk dan haahhh ... datang sama kamu tentunya akan lebih enakan lagi," Merry menjelaskan hal tersebut kepada David. Ia tahu jika David tentunya juga sudah memperlihatkan kesan-kesan cinta pada dirinya.