"Benar, apa yang dikatakan oleh Kapten Sean tadi. Seketika serangan granat itu tak lagi ada," tutur Praka Renjana.
Namun, hal itu justru membuat Kapten Sean tersadar seketika. Ia pun kontan menghentikan acara sarapan pagi. Kapten Sean lekas beranjak dan berlari meninggalkan para serdadunya.
"Kapten! Kau hendak ke mana?" teriak Pratu Hwang Jung Min.
"Tetap jaga perbatasan, sampai saya kembali!" teriak Kapten Sean.
Mereka berempat pun kebingungan dengan sikap Kapten Sean. Ingin sekali mereka ikut ke sana, namun kadung sudah Kapten Sean memberikan amanat kepada mereka berempat untuk menjaga perbatasan.
Namun, dari mereka berempat ada sedikit yang janggal. Ya ... pratu Chic Ko. Ia terlihat datar tak seperti biasanya. Mungkin, sebab dinginnya bunga salju sehingga membuat ia tak enak badan.
Partu Hwang Jung Min menyadari akan hal itu, ia pun gegas menegakkan air mineral dalam botol dan menutupnya kembali.
"Pratu Chic Ko, apakah kau sedang tidak enak badan?"