Chereads / Pelangi Untuk Ayah / Chapter 10 - Gagal Panen

Chapter 10 - Gagal Panen

Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tibalah hari yang dinanti-nanti para petani ya itu musim panen.

Karena kesehatan ayah Lala dan Santi sudah membaik dengan hati yang penuh sukacita ia dan istrinya bergegas pergi ke sawah milik mereka untuk memanen hasil padi yang mereka tanam.

"Bu,,,semoga hasil panen kali ini lebih dari panen sebelumnya ya Bu" ujar ayah mereka pada istrinya

"aminn pak, supaya Lala dan Santi juga bisa bayar uang sekolah mereka ya pak" seru ibu pada suaminya itu

"iya Bu, bapak juga mau mempersiapkan tabungan buat Lala Bu supaya Lala bisa melanjut pendidikan nya sampai setinggi mungkin" ujar ayah dengan penuh rasa semangat

"Ya udah kita berangkat yuk pak, biar nggak kesiangan" ajak ibu, dan mereka pun berangkat ke sawah milik mereka

**********

"Pak,,kenapa padi kita rusak begini pak??" ujar ibu ketika mendapati sawah nya sudah hancur yang ntah apa penyebabnya

"Bu bagaimana ini kita gagal panen Bu" ujar ayah dengan wajah sedih

"Pak mau dapat uang dari mana kita pak??uang sekolah Lala dan Santi sudah dua bulan belum dibayar" tangis ibu

"Ibu tenang dulu ya Bu, mungkin panen kali ini bukan rezeki kita bu" ujar ayah menenangkan istrinya

"nanti bapak coba cari kerjaan lain ya Bu, kita pulang aja ya tapi ibu jangan kasih tau sama Lala juga Santi ya, bapak nggak mau mereka ikut sedih" ujar bapak

Setelah sampai dirumah, ayah melihat ibu yang masih sedih. Bagaimana tidak sawah satu-satunya yang mereka harapkan untuk menyambung hidup tidak memberi hasil apa-apa karena gagal panen

"bagaimana ini pak??uang tabungan kita juga sudah habis ibu pakai waktu membawa bapak berobat" ujar ibu memulai percakapan

"kalau pun kita memulai kembali menanam padi, modal kita tak ada pak" tangis ibu

"tenangkan dirimu dulu Bu, bapak akan cari kerjaan lain"

"bagaimana ibu bisa tenang pak?? sementara anak-anak kita harus membayar uang sekolah yang udah telat beberapa bulan ini pak"

"Iya Bu bapak tau, kalau gitu bapak cari kerja dulu ya Bu, doain bapak semoga ada yang mau kasih bapak pekerjaan" ujar bapak sembari berpamitan pada istrinya itu.

➖➖➖➖➖➖➖

"assalamualaikum pak, Bu" ujar Lala dan Santi yang baru saja pulang sekolah

"walaikumsalam" jawab ibu sembari menyambut anaknya yang baru saja pulang

"bu, bapak dimana??" tanya Santi pada ibunya

"mmm, bapak lagi keluar nak" jawab ibu

"kalian ganti seragamnya dulu sana abis itu jangan lupa makan ibu udah masak buat kakak sama buat adek" titah ibu

"kalian dirumah dulu ya ibu mau keluar sebentar" ujar ibu pada kedua putrinya itu

Sementara ibu sudah pergi, Lala dan Santi yang sudah selesai makan kembali membuka buku mereka, menyelesaikan tugas yang diberikan guru mereka masing-masing

"kak, kakak udah bayar uang sekolah belum?"

"belum dek, ini udah bulan ketiga kakak belum bayar uang sekolah"

"sama kak, Santi juga tadi dapat peringatan dari guru"

"nanti kita tanya kan bapak sama ibu ya dek, siapa tau bapak dan ibu lupa" ujar Lala yang di jawab dengan anggukan kepala oleh santi

Hari sudah malam ayah dan ibu mereka baru saja pulang, ntah darimana karena Lala dan Santi tidak diberi tahu tadi

Namun Lala dan Santi sedikit bingung karena ayah dan ibu mereka pulang membawa becak tidak seperti biasanya

"Pak itu becak siapa?? tanya Lala penasaran

"itu becak punya juragan Ahmad, sekarang bapak kerja narik becak" jelas ayah nya

"Narik becak?? kok narik becak sih pak?? kan kita punya sawah" ujar Santi yang heran

"mmm, i-iiya, sawah kita masih ada, cuman bapak mau cari tambahan aja biar nanti Lala sama Santi bisa sekolah sampai sarjana" jawab ayah membohongi kedua putrinya

"oh iya pak Bu, tadi adek dapat peringatan dari sekolah, katanya adek harus segera bayar uang sekolah" jelas Santi

"iya pak Bu, Lala juga sama" tambah Lala

"Iya iya, besok bilang sama gurunya ya kalian bayar uang sekolahnya dua hari lagi" ujar ayah pada Lala dan Santi

"Ya udah kita masuk yuk, bapak udah lapar" ajak bapak