Chereads / Pelangi Untuk Ayah / Chapter 15 - Peringatan Untuk Lala

Chapter 15 - Peringatan Untuk Lala

"La, ibu dengar dari teman-teman mu katanya kamu jualan disekolah ya,La?" tanya wali kelas Lala

"I-iiya bu," jawab Lala

"La, mulai besok kamu nggak boleh jualan lagi ya La," ujar wali kelas itu pada Lala. Sementara Lala masih diam mendengar teguran gurunya itu

"Harusnya kamu itu mempersiapkan diri untuk ujian yang akan datang La. Kamu harusnya fokus pada pelajaran bukan malah seperti ini. Ibu tahu kalau niat kamu baik untuk membantu orang tua mu, Tapi tidak sekarang La," jelas nya kepada Lala yang sedari tadi masih menunduk "kamu mengerti maksud ibu kan," tambah nya

"Iya Bu. Lala permisi ya Bu," pamit Lala yang dibalas anggukan wali kelasnya

Disepanjang jalan pulang Lala tampak murung. Tak ada keceriaan yang biasanya terpancar dari raut wajahnya

*****

"Kamu nggak usah sedih nak, guru mu benar harusnya ibu nggak ijinin kamu jualan," hibur ibu setelah mendengar cerita Lala yang ditegur oleh wali kelasnya

"Kamu persiapkan dirimu saja untuk ujian nasional nak, ibu dan bapak yang akan lebih giat lagi mencari biaya untuk kamu dan adikmu" tambah ayah yang melihat kesedihan di wajah putrinya itu

Langit malam mulai menyelimuti bumi. Angin yang berhembus terasa sampai ke tulang. Langit terlihat lebih gelap dari biasanya dan mulai mengeluarkan suara yang menandakan hujan yang akan turun

"Bu Pak, tadi Lala dipilih guru kelas Lala untuk ikut program beasiswa ke perguruan tinggi negeri," ujar Lala menjelaskan secara terperinci program yang akan diikuti nya

"Bagus dong La. Kalau kamu bisa lulus seleksi berarti kamu bisa kuliah dengan program beasiswa kan," ulang ayah setelah mendengar penjelasan Lala.

"Tapi ... Testnya di kota Pak, pasti akan butuh biaya yang lumayan," ujar Lala sembari menundukkan kepalanya.

"Tenang saja La, semua udah ada jalannya. Nanti bapak yang akan cari biaya untuk itu" jawab ayah membuat Lala senang

"Makasih ya Pak Bu. Lala janji, Lala akan kasih yang terbaik," seru Lala sambil memeluk kedua orangtuanya

" Iya La. Selagi Bapak sama ibu masih ada, bapak janji akan lakukan apapun untuk kalian berdua" tambah ayah kemudian memeluk Lala dan Santi

****

Pagi ini Lala dan Santi diantar oleh ayah nya ke sekolah, naik becak yang sudah menjadi miliknya sendiri. Becak itu mereka beli dari hasil kerja keras ayah yang menarik becak dari subuh hingga larut malam serta ibu yang berjualan keliling.

Disepanjang jalan pria paruh bayah itu selalu memberikan semangat untuk kedua putrinya. Karena tekad besar yang ada dalam dirinya saat ini adalah tidak membiarkan anaknya menderita karena kemiskinan seperti dirinya itu.

"Pak, Lala masuk dulu ya Pak. Bapak hati-hati narik becaknya, jangan sampai kecapekan" ujar Lala sambil mencium tangan ayahnya ketika sudah sampai disekolah nya

"Iya nak, kamu yang rajin ya belajar nya" jawab ayah sambil mengelus ujung kepala Lala

*****

"La. Gimana program beasiswa itu,kamu ambil kan?," tanya Tina pada Lala setelah jam pelajaran selesai

"Iya Tin. Aku udah bilang ke bapak sama ibu, mereka setuju Tin," jawab Lala

"Iya La, kesempatan nggak datang dua kali loh La, kalau kamu lolos kan kamu bisa jadi dokter kayak impian kamu itu"

"Iya Tin, doain aja ya semoga aku menang,"