Chereads / Pelangi Untuk Ayah / Chapter 16 - Test

Chapter 16 - Test

Setelah beberapa hari sibuk dengan tugas sekolah yang tiada henti, serta pelajaran tambahan untuk mempersiapkan ujian akhir yang akan menentukan lolos atau tidaknya seorang siswa di tingkat SMA.

Ujian nasional tinggal beberapa Minggu lagi. Lala yang tidak mau mengecewakan kedua orangtuanya, semakin giat untuk belajar.

Hari ini adalah hari dimana Lala akan mengikuti test program beasiswa yang diikutinya. Test yang akan jadi penentu apakah dia akan segera menggapai impiannya atau akan menunda atau bahkan melupakan impiannya itu.

"Pak Bu... doain Lala ya supaya semuanya lancar" ujar Lala sambil mencium tangan kedua orangtuanya

"Bapak sama ibu pasti doain yang terbaik buat kamu La," ujar ayah pada Lala

Ibu menatap Lala."Nanti, Kamu tidak usah terlalu memaksa diri kamu ya La. Apapun hasilnya nanti, Bapak sama ibu bangga sama kamu"

"Lala berangkat Ya Bu," pamit Lala pada ibunya dan bergegas naik ke becak milik ayah nya

*******

Test sudah berlangsung selama 45 menit. Waktu para peserta termasuk Lala tinggal 15 menit lagi.

Ketika sampai di tempat seleksi, Lala terkejut melihat para siswa lain yang mengikuti seleksi itu

Bagaimana tidak, Lala tahu betul jika kebanyakan dari mereka berasal dari sekolah favorit yang ada di kabupaten juga kota.

"Apa aku bisa menjadi salah satu dari siswa yang akan lolos nanti?" tanya Lala pada dirinya sendiri

Waktu test pun selesai. Hasil test mereka akan dikirimkan ke sekolah mereka masing-masing.

Lala yang merasa bukan apa-apa merasa putus asa. Dia merasa peluang untuk dirinya hanya sedikit bahkan andai pun dia lolos itu karena keberuntungan Saja.

*****

"Kamu tidak boleh putus asa seperti itu La," ujar ibu pada Lala saat mendengar cerita Lala. Ia menceritakan bahwa dirinya merasa tidak akan lolos seleksi beasiswa itu

"Apapun hasilnya nanti, kita harus terima dengan lapang dada nak. Setidaknya kamu sudah berusaha nak." ujar ayah mencoba menghibur Lala yang merasa putus asa

"Gak apa-apa kak. Kalau pun nanti gak sesuai harapan, Kakak tetap jadi kakak yang hebat buat Santi" ujar Santi ikut menghibur Lala hingga membuat Lala sedikit tersenyum

Sementara mereka asik mengobrol, ayah kembali merasakan sakit kepalanya. Sakit kepala yang selama ini disembunyikan nya dari Lala dan Santi juga istrinya.

Sebisa mungkin ia akan menahan rasa sakit yang tiba-tiba muncul. Karena, ia tak mau anak dan istrinya khawatir.

"Kalian lanjut saja mengobrol nya ya!! Bapak mau ke kamar dulu, mau istirahat badan bapak capek semua" seru ayah sembari meninggalkan istri dan juga anaknya.