"Kamu beneran nggak mau anterin aku sampe ke sana, Sof?" Noah menempel terus begini sampai pagi, dia tak bisa bergerak walau hanya dua centi saja. "Sof, aku mau kamu temani sama anak kita ke sana, ayo dong Sof, aku mau kamu-"
Astaga, kalau tidak segera dijawab yang ada Sofia akan mati karena pusing dan mual mendengar ocehan suaminya itu, mana dia belum sempat menyiapkan baju dan belum tahu papanya bisa mengantarkan tidak, kalau tidak bisa, maka dia akan terjebak di sana, Noah tak akan membiarkan dia pulang seorang diri dan dia juga tak akan berani pulang seorang diri, begitu jauh, dia juga sedang hamil lemah di sini.