Jus strawbery seperti yang Yusuf inginkan, tersaji sudah, karena Diva itu juga bekerja di sini, bukan hanya menjaga, maka dia tak bisa menemani tamunya, Yusuf juga tak keberatan akan hal itu, dia bisa menilai seberapa santun Diva menerima dirinya sebagai tamu, dia diperlakukan dengan baik, bahkan diberikan camilan dari dalam tasnya yang mungkin nanti itu akan Diva nikmati malam hari di kedai ini seorang diri.
Diva bergerak lincah, seolah lupa atau melupakan adanya Yusuf di sini, dia tidak mau karena adanya Yusuf membuat pekerjaannya berantakan sedangkan dia harus bertanggung jawab penuh di sini, Diva sempat melihat sebentar ke meja Yusuf, pria itu menjadi pusat perhatian banyak pelanggan yang hadir di kedai itu, banyak yang ingin berpindah tempat duduk sejenak mengabadikan wajah mereka yang terkena silaunya cahaya di wajah Yusuf.