Sofia berjalan ke kamarnya perlahan, dia tahu suaminya itu menunggu dirinya berbaring bersama dan tentu saja tak akan ada yang selamat kalau suaminya sudah mengeluhkan pusing, itu berarti dia mau ditemani sampai ke inti yang membuat mereka lelah nantinya, Sofia sudah menduga dan hafal bagiamana gaya dan cara yang suaminya lakukan kalau sedang ingin meminta haknya itu. Dia bukannya menolak, dia tentu mau menerimanya, hanya saja entah dia mau datang bulan atau tidak, dia masih menunggu di sini, takutnya waktu Noah mendatanginya, menjadikan Noah kecewa karena ada bercak merah, memang belum ada sampai menit ini, Sofia hanya ingin memastikan paling tidak sampai besok pagi, tapi belum tentu suaminya itu mau menunggu apa yang dia tetapkan itu, tentu saja Noah menolak kalau bisa, dia cemas sendiri kalau tidak membuat suaminya itu senang.
"Sayang, kok lama dari mana?" sudah protes sambil memainkan kakinya di atas guling. "Sayang!"
