"Aku bantu turunnya, sayang. Bisa nggak?" tanya Noah sangat hati-hati dengan istrinya itu.
Sofia yang malu-malu karena dia sudah merasa lebih baik karena salep yang dia kenakan, tapi sang suami masih belum percaya dan mengiranya itu sedang menutupi rasa sakit yang ada, padahal jelas tidak sama sekali di sini. Dia terima bantuan suaminya itu, hari ini dia melihat wajah lain dari diri Noah, tampak jelas sekali di sini di mana Noah jauh lebih segar dibandingkan sebelumnya, menjadi pria sejati yang sudah tak muda lagi, ketampanannya bertambah. Sofia mulai paham kenapa para suami itu jauh lebih terang dari istrinya, bagaimana tidak terang kalau saat mencapai puncak mereka merasakan kenikmatan yang tiada tara, terlepas semua penat dan bebannya, Noah bahkan lebih segar dari air pagi ini.
"Kamu beneran nggak-" Noah tahu dia banyak bertanya pada istrinya itu. "Sayang, Sof ... aku cuman nggak mau kamu jadi malu di depan banyak keluarga gara-gara egonya aku."
