"Papa tahu seberapa sayangnya aku ke papa sejak aku kecil?" tanya Sofia bersimpuh di depan papanya, pria itu berjuang keras dengan tubuhnya sudah melemah membela haknya sebagai wanita begitu badai masa lalu terbuka karena ada orang yang iri akan pencapaiannya, Sofia yang kala itu dipermalukan, dengan wajah yang tegas papanya membela dan tak malu menyalahkan dirinya sendiri, mengakui masa lalu yang merobek wajahnya menjadi tak berupa.
Saat itu bukan berarti Sofia membenci atau ingin pergi dari papanya yang mepunyai masa lalu memalukan, melainkan dia mendekat dan memeluk papanya itu, semua orang punya masa lalu dan yang lebih baik dari mereka adalah yang mau mengakui kesalahan mereka secara pribadi, lalu mereka menyesal dan mereka mengubah diri menjadi orang yang jauh lebih baik berlipat-lipat. Dia tak bergeser barang satu centi pun dari papanya, dia ikut merasakan robekan yang papanya rasakan, hari ini dia berkata kalau sayangnya tak akan berkira pada pria renta di depannya ini.
