Duuhh,
Mentari berpegangan kuat pada sisi sofanya, kedua orang tua sudah bersiap mengantarkan dia ke rumah sakit, sedangkan Kelana menyusul dari kantor karena hari ini dia belum mengambil libur, perkiraan masih tiga hari lagi, maka dia mengambil hari libur mulai lusa, dokter juga berkata kalau akan ada kemungkinan mundur, tak tahunya malah maju di mana dia masih ada kerjaan dan harus dia putus demi menemani sang istri yang endak melahirkan.
Tas dan koper yang berisikan perlengkapan itu sudah siap di mobil, supir yang akan mengantarkan mereka bertiga, karena kondisi panik tak mungkin kalau ayah Mentari yang mengemudi, bisa berbahaya di mana dia juga belum hafal jalan di sini.
