Pletak!
"Kakak sih!" ujarnya.
Terpaksa Jingga berikan sentilan di kening suaminya itu, setelahnya dia minta maaf karena dia terlalu gemas tadi, masa iya anak dan papanya rebutan ibu seperti ini, terus dia harus milih yang mana dari dua orang itu, kan jelas tidak bisa di mana ibu itu ya punya anak dan jelas punyanya suami, akhirnya mendaratlah sentilan di kening Andra itu, dia juga mengeringkan rambutnya sendiri, sedang Jingga menimang anaknya yang sudah bangun dan endak main bersama Andra. Ini malam hari, karena anaknya dilelapkan duluan tadi, jadinya mereka akan begadang bersama-sama, Jingga sudah bersiap mau rebahan tadi, kan jelas lelah setelah pergulatan panjang itu, mana airnya dingin lagi, suaminya mau itu.