Yang dilakukan Andra itu memang tak ada duanya dan tandingannya, bahkan yang dirasakan Hadi dan Arka pun tak akan bisa dibandingkan dengan Andra. Ketahuan sudah dia marah karena istrinya terus saja menggoda, coba dilihat bagaimana dia marah dengan Jingga, dia bukannya kabur atau tak mau pulang lebih awal dan bertemu istrinya, melainkan dia mempersingkat pekerjaannya di kantor dan lantas pulang. Dia seorang suami yang punya wibawa, dia seharusnya tak takut pada istrinya, dia pun bisa membuat sang istri berlutut kepadanya karena candaan ini. Tapi, Andra datang, dia bukanlah seorang pria yang tak punya hati seperti di masa kelam itu, dia pria yang menjunjung tinggi wanita di pundaknya saat ini, terlebih lagi wanita yang rela menahan sakit luar biasa dan mempertaruhkan nyawanya untuk memberikan dia semangat hidup juga hubungan baik pada orang tua.