Di rumah yang lain, Kelana dan Mentari.
Kelana yang ikut mencium hawa kelahiran bayi adiknya itu sontak ingin juga, bukan ingin melahirkan cepat karena itu tidak mungkin, di kesempatan dia bisa pulang cepat, dia kurung istrinya itu, dia ajak menengok anaknya yang sudah lama lebih dari satu minggu tak dia temui sama sekali. Mentari malu luar biasa pada suaminya itu, dia lantas berbaring dan melebarkan kedua tangannya untuk mendapatkan pelukan dari suaminya, dia tak menolak sama sekali di sini karena memang sudah waktunya dia izinkan suaminya itu datang dan menjenguk anak mereka, kalau anaknya itu perempuan sama seperti Jingga, maka akan mirip dengan Kelana, sungguh akan cantik sekali jadinya, Mentari sudah membayangkan saja.