Yang tadi masih bisa dirasakan dan ada jedanya, setelah Jingga diperiksa dan masuk ke ruangan menunggu persalinan, cengkraman itu semakin sering Andra rasakan dari istrinya itu, Jingga semakin pucat dan lebih sering minum, bahkan di sini Andra tanpa malu membantu istrinya itu kencing di pispot yang ada di sana, dia yang membantu dan tak membiarkan suster itu sibuk sendiri.
"Nggak apa, saya udah biasa lihat dia begini, saya bantu saja kalau dia pipis, Sus!" begitu yang dikatakan Andra, jelas saja dia setiap malam juga melebarkan kedua kaki istrinya itu, dia paham lekuknya dan dia tahu bahkan saat istrinya mencapai klimaks.