Malu-malu bertemu dengan kedua mertuanya itu, di pagi hari, lebih tepatnya pagi yang kesiangan karena dia baru saja membersihkan diri selepas melakukan hubungan suami dan istri bersama Aura, bahkan istrinya itu masih tergeletak di kasur karena tubuhnya yang lemas, rasa perih di inti tubuhnya masih begitu berdenyut hebat dan dia harus tenang lebih dulu agar bisa berjalan dengan baik, untuk sekadar membasuhnya tadi saja dia hampir menjerit hebat, belum lagi saat memakai pakaian dalam, sudah dipastikan tangan Sigit menjadi tempat di mana gigitan itu bersarang pada akhirnya, hal yang harus Sigit terima karena dia sudah berhasil membuat istrinya itu kesakitan dan herannya tadi tak begitu terasa, begitu selesai dan terkena air jadinya dia merasakan sakit yang luar biasa.
"Ma, Pa ...." sapanya dengan wajah yang samar sumringah, berhasil melemahkan istrinya itu. "Maaf turunnya telat, eheheheh ...."