Jingga tersenyum karena buah itu memang segar adanya, hatinya pun ikut segar karenanya, sungguh nikmat mana yang akan dia dustakan dari semua yang Tuhan berikan setelah bertubi-tubi waktu dia biarkan air matanya jatuh menetes bersama dengan air hujan itu, Jingga rasakan sesak di dadanya, dia raba di sana, betapa rapuhnya dia dulu dan Tuhan berikan dia kesempatan untuk menghapus dosanya lewat semua ujian itu hingga kini dia bisa berdiri tegak seperti apa yang dia doakan dulu.