Andra tersenyum atas ucapan istrinya itu, semua yang ada di rumah itu pun tersenyum karena senyumnya ibu hamil di sini adalah senyum yang indah, karenanya semua di rumah ini bersinar terang, begitu juga ketika dia dibahagiakan di rumah ini oleh suaminya, hati yang redup di rumah ini berganti dengan kesenangan yang tak ternilai harganya.
Lambaian tangan dan doa dari Jingga mengantarkan kepergian Andra menjemput rejekinya hari ini, kalau saja Andra mau istrinya itu harus ikut dengannya karena bersama Jingga maka membuat pekerjaannya menjadi sangatlah ringan, tak bisa dia jauh dari wanitanya itu, sekalipun Jingga tengah hamil akan dia upayakan mencari pilihan terbaik hingga Jingga bisa menikmati perjalanan dan ikut dengan dia bekerja di sana, adanya Jingga adalah ketenangan yang tak bisa Andra beli di mana saja dan kapanpun juga karena dia wanita yang langkah.
"Sayang, aku kangen kamu."
