"Ra, aku anter aja ya pulangnya?" Sigit sudah mengambil jaketnya, tadi memang dia berbicara untuk kekasihnya itu pulang naik ojek karena kabar buruk yang dia terima atas perusahaan ayahnya itu, namun setelah mendapatkan pelukan dan ciuman sayang dari Aura yang begitu tulus hingga dia tenang dan mandapatkan keyakinan, Sigit ingin melihat kekasihnya itu pulang dengan selamat di boncengannya.
"Kamu beneran nggak apa, Yank?" balas Aura yang sudah bisa mengendalikan diri, dia tadinya gugup dan canggung saat Sigit melepas pelukan, dia malu karena tadi juga sempat membelit dengan gugup lidah Sigit yang hampir saja dia gigit, tapi dengan begini dia sudah merasa lebih baik, apalagi dia mendapatkan jus tambahan hari ini yang menyejukkan jiwanya, buah yang dia sukai ternyata sudah Sigit buatkan. "Kalau kamu repot dan masih pengen sendiri, nggak apa aku naik ojek aja, kan aman kok sekarang, Yank."