Mentari berikan rona segar di wajahnya, tak seharusnya dia menjadi seperti ini ketika calon suaminya itu pergi untuk bekerja, bahkan dia nantinya juga akan mendapatkan kabar, dia seharusnya mendoakan keselamatan Kelana bukan menangis seperti ini karena yang nantinya akan ada kabar dari mereka adalah sebuah kebahagiaan. Dia kembali mengambil senyumnya, tak lama dengan pesawat calon suaminya itu menitih perjalanan, disenggang waktu yang ada sambil dia menunggu Kelana mengabarinya, dia akan berdandan, setidaknya membuat wajahnya semakin segar hingga hanya dia yang Kelana lihat di sana.
"Habis hubungi adik sama ibunya, pasti hubungi aku, sayang banget sama kamu, Kak." Mentari mulai menabur bedak di wajahnya itu.