Kelana tersenyum mengatakannya, begitu juga dengan Mentari yang begitu tersentuh dengan apa yang Kelana katakan, artinya mereka sama-sama saling menunggu selama ini, mereka memang ditakdirkan bersama sampai detik ini akhirnya bisa bersama seperti bayangan dan doa mereka, walau tak disebutkan namanya, sudah jelas kalau memang yang mereka tuju adalah satu sama lainnya.
Menu makanan yang ada di depan keduanya terasa begitu nikmat, hari ini bukan hanya menjadi hari perkenalan mereka, tapi juga hari di mana perasaan mereka disatukan, sebuta saja ini hari jadian mereka dan bisa mereka rayakan dengan makan bersama seperti ini, di lain kesempatan Kelana berjanji akan menemui Mentari selepas dia bekerja, tapi jawaban Mentari justru membuat Kelana menganga, dia tak menyangka kalau gadis yang telah dia pinang menjadi kekasih itu ingin pergi bersamanya.