"Udah ya, kan udah sama Jingga ini makan ice creamnya, aku nggak kasih semua kok, Kak. Aku sisain buat Kakak dan aku, beneran, dedeknya juga mau makan sama papanya, ayo buka mulutnya lagi!" Jingga mengambil satu suapan, entah ini jadi drama malam apa di rumahnya hingga mereka harus kembali ke toko ice cream karena Andra tidak mau makan ice cream kakaknya itu, dia mau membeli sendiri dengan Jingga, itu yang dia mau titik, tak akan ada yang berani menolaknya mengingat ngidamnya Jingga memang hawanya ada di Andra, moodnya akan tercabik-cabik dan goyah juga memperngaruhi jalannya pekerjaan kalau tidka segera dipenuhi, maka dari itu lebih baik Jingga penuhi dulu apa yang suaminya inginkan. "Hmmm, adeknya senang ini makan sama papanya, mana nggak mau ngalah mau makan juga jadinya beli banyak, hup, pinter banget!" mengoceh sambil menyuapi Andra dan dirinya sendiri.