Ya, dia memang sudah tak se galau tadi, kali ini dia sudah bertekad untuk bertemu dengan gadis yang dijodohkan ibu dan ayahnya itu, lagipula semua trik dan tips sudah dia dapatkan dari kedua pria mantan penggoda wanita yang begitu ahli dan sekarang berhenti, sudah berubah menjadi baik, bukan masalah menggoda wanitanya yang Kelana pelajari di sini, tetapi cara di mana dia bisa berkenalan dengan baik tanpa meninggalkan harapan palsu pada kenalannya itu. Sebagian waktunya di kantor tadi untuk membahas pekerjaan, lalu sebagian lagi untuk membahas masalah wanita yang sangat awam menurutnya, sampai detik ini masih saja lebih baik dia bekerja daripada memikirkan wanita.
"Aku mau beli yang Jingga pesen, Ndra." Kelana butuh ice cream untuk mendinginkan kepalanya yang sejenak menguap tadi, dia mencerna dengan baik apa yang Hadi dan Andra katakan, susah memang memahami wanita itu bagaimana. "Aku mau bayarin Jingga sekalian!" tekadnya membulat.
Jangan!
