Chapter 152 - Ada Kelana

Andra melihat bajunya penuh kebimbangan, dia tahu pernikahan temannya itu hal yang paling ditunggu-tunggu saat mereka semua tenggelam di ladang hitam, bergulat dengan banyak wanita yang tentu akan membuka kedua kaki mereka lebar-lebar hanya untuk sebuah nama yang disebut kepuasan. Dia mau datang, tapi dia tak bisa bila terlalu jauh dari istrinya, ingin dia ajak Jingga, begitu dia mengingat pesan dokter, dia jadi mundur, perjalanan dua sampai tiga jam memang tidak terlalu lama untuknya, tapi belum tentu Jingga merasa nyaman meskipun Andra tahu apapun yang terjadi Jingga akan mengatakan dia aman dan nyaman kepadanya, ibu hamil itu selalu menomor satukan orang lain dibanding dirinya sendiri.