"Kakak!"
Air jahe sudah ada di kamar Jingga sejak membuka mata, ibu hamil itu menyiapkannya degan begitu cekatan selama suaminya merasa mual dan ingin muntah mendadak setelah membuka mata, ritual pagi yang memang harus Jingga lakukan, terlebih lagi suaminya itu tak mau menerima suapan dari yang lainnya, tentu harus dia yang memberikan semua ini. Wajah pucat Andra masih bisa Jingga lihat, dia tersenyum ketika suaminya itu memeluknya dan enggan melepas karena hanya itu penawar rasa mual yang ada, cukup banyak angin dan isian perut yang dia ke luarkan barusan, dia sampai letih dan merasa tubuhnya tak berdaya, kecup, Andra jelejahi leher itu.