Andra tahan tangan istrinya itu, masih berputar-putar endak mengambil apa saja yang mereka butuhkan di unit untuk satu minggu ke depan, menuruti wanita yang tengah berbelanja hanya bisa ini dan itu, tidak banyak bicara karena mereka para kaum wanita sudah di luar kepala kalau mau beli apa dan apa, dia tak ada lagi yang bisa Andra kerjakan selain memberikan kartu banknya pada sang istri, lalu dia bagian mendorong troly penuh itu. Jingga dengan semua keahliannya, apa yang dia beli adalah apa yang Andra sukai, dia suka akan apa yang Andra makan, bisa jadi cara Andra bernapas pun dia sangat suka.
"Sayang," panggilnya. "Udah, kan?" sudah mulai lelah mengikuti istrinya itu berputar-putar, dia tahan tangan istrinya dan mengajak jalan berdampingan, tapi Jingga seret lebih cepat lagi, dia ajak berputar kembali ke sisi lainnya. "Sayang, mau beli apa lagi?"