Hoaaam, hoaaam, hoaaam
Tak terasa terlelap begitu saja setelah lama menunggu aksi perkebunan di belakang rumah itu, Jingga sontak terhenyak, dia ingat kalau belum membantu suaminya apa-apa dan malah terlelap di kamar ini.
"Beratnya, ini apa?" menoleh, dia melihat mata Andra terpejam di sampingnya dengan napas teratur, dia kecup kelopak mata itu.
Dulu dia berharap untuk bisa tinggal dan menghabiskan waktu hidupnya bersama Andra, dia kkira itu hanya akan menjadi angan-angan semata karena Jingga tahu Andra tak akan mudah mencintainya, tapi hari ini membuatnya terkagum-kagum di mana suaminya itu terlihat begitu sayang sampa seperti anak kecil ke dekatnya, tidur saja memeluknya seolah takut kehilangan begini, yang dipeluk malah tidak sadar kalau ada orang lain sejak tadi.