"Halo, Ma ... aku ini Arka, Ma." Sapa Arka pada calon ibu mertuanya yang sejak kemarin cemas akan kondisi sang anak gadis di kota lain. "Aku pinjem hapenya Citra."
Diam mendengarkan pertanyaan dari ibu Citra, tak lain kekhawatiran yang mendarah daging pada orang tua ke anaknya, itu hal yang wajar karena baru kali ini Citra pergi jauh dan mereka hanya bisa mengantar sampai bandara saja, ingin sekali melihat tempat tinggal yang Arka sediakan untuk anak gadis mereka itu.
"Ma, aku mau dipercepat aja boleh?"
"Heh, kamu ngomong apa?"
"Aku mau nikah sama Citranya dipercepat, biar aku nggak cemas kalau dia di rumah sendirian, Ma. Gimana menurut Mama?"