"Di sini itu seger banget, kebayang kalau belakang rumah itu, Ndra, dikasih kayak begini. Seneng pasti ya?" ayah mulai merayu menantunya.
Andra mengangguk setuju, dia tak keberatan sama sekali toh itu rumah kedua orang tuanya juga dan dia akan sering pulang ke sana bersama Jingga. Namun, masalahnya diperawatan yang ada, Andra pastikan lebih dulu kalau mertuanya dan maid di sana sanggup karena menanam seperti ini harus diperhatikan juga setiap harinya, mengingat banyak juga yang gagal karena kurang perhatian dan akhirnya habis dengan ulat yang ada.
"Ayah tuh mau jaga sendiri katanya, Ndra."
"Nggak apa, Bu. Bisa aku mintakan kontaknya, nanti atur di belakang rumah, tapi tiap hari ibu sama ayah jadi sibuk loh ini, apa nggak masalah?"
"Nggak apa, Ndra. Tolong ya, Ayah pengen cari kesibukan, lagian kerjaan Ayah udah kamu handle dan Kelana juga, Ayah tinggal di rumah, nggak besar kayak gitu, seadanya aja asal ada yang sejuk-sejuk, Ndra."
