"Ikut dengan kami, Mel. Aku dan anak kita ini butuh kamu, aku nggak akan tanya siapa ayah dari anak yang ada di kandungan kamu, sekalipun itu terbukti anak Andra atau anak dari para pemuda lainnya, ayo kita jalan bersama!" Hendri masih terus berusaha merayu istrinya itu.
Ya, dia tak bisa menyalahkan Amel begitu saja, dia kepala rumah tangga yang akhrinya menikahi Amel karena alasan cinta, tapi apa artinya semua itu bila akhirnya dia membuat wanita yang dia cintai hidup menderita seperti ini. Rela menjual tubuhnya dan membagi waktu bersama pria lain hanya untuk usahanya jalan, bila mengatakan Amel tidak tahu diri, dia sendiri juga tak tahu diri tentunya sebagai suami yang masa bodoh dengan apa yang istrinya lakukan, dia bisa tidur dan melakukan apa saja, sedang Amel harus memutar otak agar mereka semua bisa makan, liburan dan dia bisa membangun usaha baru.
