"Kamu mau ke mana?" tahan pria itu, dia suami kedua Amel.
"Ya, cari uang kayak yang kamu mau!"
"Apanya, Mel? Kamu mau beneran nyamperin dia, hah? Ke mana sih otak kamu itu, lagian kamu lagi hamil!"
"Emang kamu tahu apa aku ini hamil anak siapa, hah?"
Pria itu mendesah pelan, "Aku yakin kamu pake pengaman sama mereka semua, dan ke aku enggak, aku yakin itu anak aku!"
Amel frustasi mendengarnya, seharusnya dia senang saja kalau sang suami mendadak berubah dan mau mengakui anak itu adalah anak mereka meskipun Amel sendiri tidak tahu pasti itu anak siapa dan siapa, mana mungkin dia ingat disaat masa suburnya berjalan dan ovulasi itu tiba dia tidur dengan siapa, dan siapa yang akhirnya membuahi sel telurnya itu, mana mungkin dia ingat, yang jelas dia bergantian melakukannya bersama beberapa pria selain suaminya dan Andra.