Sampai larut malam Andra baru kembali ke penginapan itu, masih terang benderang dan tampaknya Jingga sedang berkutat di mini pantry yang ada. Di penginapan itu ada tiga rumah tangga yang menyewa, kebetulan Andra mendapatkan di posisi terakhir hingga dia selalu menyapa mereka yang ia lewati untuk menuju rumahnya.
Bukan unit yang Andra sewa, memang ia dapat fasilitas itu seperti di gedung yang dia tinggali bersama Jingga biasanya, hanya saja untuk kesempatan penuh rasa sayang dan senang ini Andra ingin menyuguhkan yang berbeda pada istrinya itu. Bila di apartement tidak bisa memasak dengan gerak lincahnya karena serba terbatas, di sini Jingga bahkan bisa memasak sambil duduk selonjoran di lantai, dia bisa ke banyak ruang yang luas itu.
Klek,
"Ngga," sapa Andra, dia membawa kunci cadangannya.
Jingga menoleh, dia sudah tampil cantik sebelum suaminya itu pulang, harus tampil segar agar semangat suami tak luntur dan lelahnya pergi karena suguhan yang dia berikan itu.
