Tubuh itu terperangkap dalam dekapan Andra, kembali saling berpagut meskipun Jingga rasakan ketakutan itu begitu menyerang hebat pada dirinya.
Malam ini, dia serahkan semuanya, membiarkan Andra memacuh kencang di atasnya dan menerobos masuk ke lubang kecil sempit itu hingga bercak darah terlekat begitu saja. Perih dan senyum bercampur menjadi satu, setelah sekian lama dia tak menyentuh wanita, kembali dia sentuh adalah seorang yang telah sah menjadi istrinya, sungguh sesuatu yang tak pernah Andra bayangkan sebelumnya, bisa secepat itu Jingga membuatnya jatuh cinta dan melupakan semua keras kepala atas janji sebelum pernikahan itu berlangsung.
"K-Kak!"
"Hem?"