Moa merasa sudah bisa kembali menguasai diri dengan baik. Ternyata kedua orang tua Noel—menyenangkan. Mereka tak hentinya membuat Moa tertawa, saat menceritakan masa kecil Noel. Sementara sang putra hanya bisa menekuk wajah, saat merasa aib-aib masa kecilnya dibongkar oleh kedua orang tuanya—di depan sang pacar. Benar-benar memalukan.
"Waktu itu tiba-tiba ada tetangga datang. Seorang Ibu dengan tubuh gendut, wajah marah—menggandeng tangan anaknya yang sedang menangis." Moa sudah memajukan tubuhnya. Menyimak dengan seksama cerita Mama Noel. Sang Mama melirik sekilas putranya yang cemberut—sebelum melanjutkan kembali. "Anaknya … perempuan."
"Ma … jangan yang itu pleaseee …" pinta Noel, tidak ingin sang Mama melanjutkan ceritanya. Ini aib buat Noel, dan dia sungguh malu.