"sejak kapan lu deket sama dia?"
"Bukan deket umm panjang deh kalo di jelasin." karena Ara merasa dirinya seperti disudutkan dia pun jadi gugup.
"Yaudah pokoknya lu utang cerita sama gw." Tasya pun memicingkan matanya ke arah Ara. Zidan yang ada disebelah Tasya terkekeh pelan. Ara mendengus sebal ini semua gara-gara Zidan yang asal bicara.
Akhirnya makanan sudah banyak yang dibakar mereka yang tadi bertugas membakar pun ikut berkumpul di meja. Disebelah kanan Ara ada Gista Rafi kak Una dan dua bangku lagi kak Bimo dan vio, sedangkan dua bangku di sebelah kiri Ara ada Nazla dan kak Vero.
"Aaa-." Gista menyodorkan udang didepan mulut Ara. Ara pun langsung membuka mulutnya lalu memakan udang tersebut.
"Tadi kan aku suruh kamu panggil Arlan, mana Arlannya kok ga ada." Ucap Gista sambil menyodorkan potongan daging juga.
"Dia lagi ngobrol sama putri."
"Ngomongin apaa??"
"Mana aku tau." ucap Ara acuh sambil mengangkat bahunya.