Chereads / WORLD OF TRONE : LONLY KING / Chapter 7 - Chapter 7 moralitas ?

Chapter 7 - Chapter 7 moralitas ?

Esok hari aku berpatroli seperti biasa, melatih kemampuan berpedang ku dan melanjutkan penemuan tentang elemen.

Setelah melatih beberapa aspek, aku mampu menyalurkan mana ku kedalam senjata sebagai media dan memunculkan efek elemen.

Dalam penggunaan pedang, setiap tebasan nya menciptakan efek yang mempengaruhi kekuatan tebasan itu sendiri.

Saat menggunakan api tebasan normal pun mampu memberikan efek ledakan kecil saat berbenturan dengan target.

beralih ke angin tebasan ringan pun mampu memotong batu dengan halus, berbeda dengan api yang dampaknya murni kerusakan eksplosif sedang kan elemen angin memusatkan titik kerusakan sehingga Langsung memberikan pukulan telak pada titik yang berbenturan memotong armor seperti tahu.

Elemen petir tidak berdampak langsung pada kerusakan, tetapi saat aku menebaskan pedang terdapat aliran listrik di target.

Aku menguji ini pada benda mati jadi tidak tau efek asli pada tubuh mahluk hidup.

Setelah menghabiskan mana ku untuk menguji efek pada pedang aku ingin menguji mana murni, memanfaatkan nya semaksimal mungkin dalam pertempuran.

Pertama aku coba melapisi lagi telapak tangan ku, dan mencoba mempertahankan efek itu selama 5 menit. Aku melakukan pukulan normal pada batu setinggi tubuhku, dan batu itu langsung tembus namun kerusakan hanya lubang sebesar tangan ku dan kedalaman hingga siku.

Aku mencoba lagi dan kali ini melapisi mana pada tangan ku namun dengan kepadatan mana lebih banyak hampir sebesar sarung tinju. Saat memukul batu yang lain itu langsung hancur setengahnya, namun aku hanya bisa mempertahankan bentuk lapisan mana itu hanya 2 menit.

" Melapisi tubuh dengan mana murni memang sangat menaikkan atk power seseorang, namun membuat mana bocor "

" Namun saat aku melapisi senjata dengan mana itu jadi cepat hancur "

" Bagaimana aku bisa menyaingi para top player sekarang kalau aku belum bisa mencapai apapun " aku menghela nafas lelah karena buntu dalam pengolahan mana ku, kalau aku terlalu bergantung pada peralatan yang kuat maka aku harus melakukan grinding dan penjarahan dimana-mana.

" Kalau memang aku tidak bisa menemukan senjata yang op, kenapa ga buat sendiri ? " Aku terpikir ide untuk membuat senjata ku sendiri.

Alih-alih menjadi Blacksmith aku lebih suka dalam mengolah mana ku menjadi senjata.

Aku mencoba memfokuskan pikiran ku pada telapak tangan ku, membayangkan sebuah pedang panjang dan tipis.

Awalnya keluar sebuah api yang bentuknya umum namun lama-kelamaan api itu memanjang dan mengambil bentuk pedagang tanpa sekat pada gagang dan bilah.

" Sungguh pedagang yang indah ! " Pedagang ini sangat ringan bahkan terasa seperti aku tidak merasakan beban pada tebasannya, Ini terasa seperti perpanjangan tangan ku.

Aku mencoba menebaskan pada batu, tebasan horizontal menghancurkan batu hingga tidak tersisa.

Serpihan nya yang terbang pun seperti kembang api yang mekar di langit, tempat mendaratnya pedagang pun hangus dan terlihat sangat panas.

" ... Dan kuat tentu saja " aku merasa sangat puas akan senjata ku itu.

Namun sesaat setelah tebasan itu pedagang api ku langsung menghilang.

Aku jatuh ke tanah kelelahan dan kehabisan MP. Kepala ku sangat pusing serasa ingin pecah, tangan ku mati rasa dan terasa terbakar. Aku frustasi karena langsung tak berdaya, namun kemudian dikejutkan dengan pengumuman sistem.

[ Pengumuman sistem

Player Whitefeb telah menemukan seni pengolahan mana yang telah di tinggalkan oleh dewa api Azura, pemain mendapatkan Title : FIRE MASTER ]

{ Pengumuman regional kota crack town, selamat kepada player Whitefeb telah menemukan seni pengolahan mana yang telah di tinggalkan oleh dewa api Azura. Pemain mendapatkan Title: FIRE MASTER, peringkat di kota crack town akan setara dengan Knight }

[ TITLE ]

FIRE MASTER

Mampu mengendalikan elemen api secara lebih efisien, penggunaan mana pada skill yang berelemen api akan dikurangi 50% penggunaan nya, mendambakan damage pada skill api 10% dan ketahanan api 5%

Setelah penggunaan sistem berkahir aku bahagia dan sedih di saat yang bersamaan, dengan hadiah yang luar biasa aku bisa berkembang lebih jauh dan dengan orang lain tau pencapaian ku akan menjadi lebih menyebalkan untuk maju karena ada banyak macam orang di dunia ini.

Ada yang melihat pengumuman itu sebagai tamparan semangat, ada yang merasa aku sebagai sapi perah untuk mengajari kemampuan ku, dan yang paling menyebalkan dan paling mudah di hadapi adalah yang menganggap ku sebagai bajingan beruntung yang bisa di peralat.

Sejujurnya aku lebih suka berhadapan dengan sesama bajingan, karena memang pada dasarnya aku orang yang suka permainan kotor dan tidak adil. Cara termudah untuk menghadapi kelompok bajingan adalah dengan menghancurkan nya tanpa sisa!

Namun aku telah berjanji kepada putrianna untuk berubah, dan itu membebani perasaan ku.

" Baiklah sistem, kau memasangkan kalung daging di leherku dan memasukkan ku kedalam kandang singa yang belum makan selama seminggu "

" Namun aku bukan domba yang mudah disembelih ! "

Setelah beristirahat dan memulihkan MP, aku menciptakan pedagang api lagi.

Aku terkejut karena sekarang bahkan mempertahankan bentuk pedagang ini tidak mengurangi MP dan stamina ku lagi, aku tidak harus berkonsultasi untuk sekedar mempertahankan bentuk nya.

" Mantab! Ini seperti sudah menjadi senjata fisik untuk ku, aku lebih bebas untuk menggunakan nya sekarang " aku mengayunkan pedang ku bermain-main dengan itu sesaat.

" Baiklah mari masuk tahap kedua sayang ! " Mencengkram erat gagang berapi itu aku memusatkan konsentrasi ku pada tebasan ku.

Aku menebas vertikal secara berturut-turut sebanyak 5x, menciptakan riak api yang membentuk bulan sabit vertikal.

Dampak serangan ku tidak menghancurkan jalur yang di lewati nya, Namaun membakar semua yang dilewati hingga hangus bahkan abu nya tidak tersisa.

[ Selamat anda telah menciptakan skill pedang, silahkan beri nama ]

Aku diam sesaat, merenungkan beberapa nama untuk skill ku.

Saat ini aku sudah tidak terlalu terkejut dengan bagaimana sistem bekerja, aku tidak ingin ribet dengan hal itu maka aku menerima nya dengan senang hati.

" karena itu membabat apapun yang dilewati nya maka Skill ku bernama fire crescent "

[ Nama skill di konfirmasi ]

[ UNIQUE SWORD SKILL, FIRE CRESCENT ]

Atk : ( 100% + 100% ) * 5 * 10%

Spesial : DoT, knock back

LV : -

TIER : 4

Evo : ✓

Player menebas horizontal secara cepat, menciptakan gelombang api berbentuk bulan sabit selebar 10 meter ke arah yang di tentukan sejauh 20 meter. Memberikan efek knock back sejauh 1 meter setiap gelombang, memberikan damage fisik dan sihir.

" Wow, benar-benar skill yang luar biasa "

" Mari kita Oprek lagi skill itu " aku membayangkan beberapa cara dalam mengeksekusi skill.

Pertama aku menebaskan fire crescent secara vertikal, secara alami itu lebih memusatkan titik serangan sehingga bisa mengurangi jangkauan kerusakan yang tidak di inginkan.

Aku coba lagi dengan menyebarkan arah serangan ku, menciptakan bentuk kelopak bunga api yang membakar apapun. Meski area Serang nya jadi luas namun arah setiap serangan hanya menerima satu gelombang, mungkin metode ini cocok untuk pembantaian atau saat di kepung musuh.

Aku mengakhiri sesi latihan teori ini, dan pergi berkeliling untuk mencari samsak berjalan. Setelah 30 menit menyusuri lembah di sebelah Utara aku menemukan sekelompok burung pemakan bangkai yang ukurannya besar, dan di kelilingi kawanan yang berukuran lebih kecil lebih dari 20 ekor.

Mengamati lebih jauh aku melihat statistik monster terbang itu.

{ Dead Strider LV 9 TIER 1 }

HP: 1700/1700

{ Dead Strider Poison Wind LV 12 TIER 1 }

HP: 3500/3500

" Apa-apaan monster itu, pada level ku saat ini ga mungkin "

" Dan mereka sangat banyak, belum lagi bos nya " aku frustasi melihat monster itu terbang dengan kawanan nya.

Namun saat aku melihat arah terbang burung-burung itu ada seseorang yang di kejar.

Orang itu tampak jauh hingga aku samar" melihat wujud nya, tidak seperti dead Strider yang berukuran 10m dan bos mereka 20m yang berwarna kontras dengan Langi.

Hitam legam nya seperti membawa angin kematian setiap kepakan sayap nya, jarak ku dengan mereka semua sejauh 2km. Namun posisi ku di atas bukit, posisi yang sangat pas untuk berlatih menembak target.

Aku tidak terlalu peduli dengan orang yang di kejar, namun aku tidak bisa kehilangan target menembak ku.

Aku mengikuti kawanan Memperpendek jarak ku, serta menunggu mereka memasuki jarak tembak ku.

Setelah 30 menit mengikuti kawanan hingga menuju ke sebuah tebing tinggi yang berhimpitan ini merupakan tempat terbaik karena mereka tidak bisa terbang bebas.

Dengan mempraktekkan prinsip kerja mana, aku menyuntikkan mana api ku kedalam anak panah dan menggunakan skill Rapid Fire, aku membidik burung yang paling belakang dalam rombongan Berusaha mengurangi jumlah mereka.

Serangan itu mengenai beberapa titik yang berbeda, sehingga efek skill AP tidak terjadi.

" Ternyata menggabungkan skill dan teknik sangat sulit, aku harus membagi konsentrasi ku menjadi dua dan lebih buruk lagi aku belum terlalu mahir dalam memanah " aku lesu melihat hasil tembakan ku, namun dalam setiap tembakan ku menghasilkan ledakan kecil muncul beberapa indikator besar damage di atas monster

-909* -211 -519*

Burung itu jatuh dengan asap mengepul dari tubuhnya yang hancur pecah. Benar-benar kekuatan yang luar biasa !

" Penggunaan mana nya jadi lebih boros, namun sepertinya sangat efektif penggabungan skill tersebut " serangan ku mengenai leher, dada, dan sayap. Bagian leher menunjukkan dmage critical yang besar dan pada dada serangan nya sangat kecil karena itu bagian paling berarmor, sedangkan sayap nya juga sana dengan leher tapi lebih empuk.

Kawanan burung mengamuk melihat temannya sudah jadi ayam panggang, namun mereka tidak semua mengejar ku.

Bos dan 5 anak buah mengejar orang yang tadi lari, aku tidak akan menghentikan mereka mengejar, Aku bukan pahlawan kesiangan yang menolong tanpa pamrih.

Aku lebih suka memperburuk keadaan nya, atau bahkan membunuhnya dengan tangan ku sendiri, aku tersenyum jahat pada gagasan membunuh dan menjarah orang yang lari tadi tapi itu bukan prioritas ku.

Segera setelah sadar dari lamunan ku, 14 dead Strider terbang ke arah ku, mereka terlihat marah dan ingin mengunyah ku dalam paruh mereka.

Tidak seperti sebelumnya yang mana mereka terbang tanda waspada, saat ini mereka terbang membentuk formasi yang berjarak sehingga serangan AOE tidak efektif.

Aku menembakkan anak panah dengan melapisi nya mana api yang lebih padat dari sebelumnya tanpa menggunakan skill, alih-alih membidik lehernya yang kecil aku memilih bagian tubuhnya.

[ Selamat .... ]

" Skip dulu notif nya, ntar lagi dah "

Aku terganggu dengan notifikasi sistem didepan muka pas, sesaat kemudian terdengar suara ledakan yang keras.

(BOOMMM)

suara ledakan yang cukup keras, tembakan panah ku meledak dengan radius 30 meter dari pusat.

Dalam serangan tersebut melukai 3 burung sangat parah, yang berada di pusat ledakan langsung hancur menjadi abu, sedangkan yang terkena dampak sedikit menyisakan 3/4 HP nya.

" Sayang nya jarahan monster ini tersebar dimana-mana, membuat ku mager untuk mencari nya " aku sedikit kecewa dengan hasil ini.

" Oke, find! Kalau kalian tidak mau memberikan ku jarahan maka mati lah dan jadi burung bakar "

Aku tidak lagi mengambil anak panah, fokus ku membentuk anak panah dari mana ku. Alih-alih menggunakan mana api sekarang aku membuatnya dari listrik.

Membuka mataku kembali, aku mendapati anak panah yang berkedip-kedip Seperti Langit yang marah.

Petir berwarna biru tua dan putih, beradu dalam tarian membentuk sebuah anak panah.

Langit pun merespon anak panah ini dengan menjadi gelap mendung, aku lekas menembakkan anak panah itu.

" Aku memusatkan banyak mana di sana, dan panah itu bergerak lebih lambat dari panah normal. Bahkan itu turun lebih cepat sebelum mengenai tager " aku kecewa dengan panah petir tersebut karena Sangat tidak efektif berat dan sulit di kendalikan, namun sebelum aku ingin mengumpat lagi tiba-tiba panah itu meledakkan diri membuat gelombang petir yang mekar.

Terdengar suara ledakan petir yang memekakkan telinga, dan berlanjut dengan langit yang mulai menghujani dengan petir yang intens.

Hujan petir menempati area seluas 100 meter menghujani kawanan burung yang tersisa menghancurkan mereka hingga remuk tanpa sisa, bahkan daerah di bawah skill ini hancur berantakan seperti terkena ribuan rudal yang menghantam tanah membentuk cekungan.

Setelah 1menit badai petir berhenti, menyisakan ketiadaan kehancuran dimana-mana.

Langit berangsur normal kembali cerah siang hari, lutut ku lemas dan akhirnya menjatuhkan diriku kehabisan mana dan tenaga lagi.

" Skill pembantaian yang sangat luar biasa ! Dengan tampilan megah dan Sura yang memekakkan telinga itu mampu membuat musuh kena mental "

" Bahkan aku sendiri takut pada skill ku " aku membayangkan berada dibawah Serangan tersebut, kulit ku serasa terbang mencoba membayangkan terkena hujan berkah seperti itu.

Aku telah menyelesaikan urusan ku dengan para kroco, namun menghasilkan kelelahan dan kebocoran MP dan tidak bisa langsung bertarung lagi.

Berbaring dan meminum Potion regenerasi, memilih untuk beristirahat sejenak.

Namun belum semenit aku beristirahat terdengar suara ledakan keras serta pilar api raksasa membumbung tinggi, dan di iringi pekikan burung yang keras pula.

" Aku rasa mereka mulai bertarung "

" Aku ingin bergabung namun sebelum sampai di sana aku sudah mati kelelahan "

Aku mengepalkan tangan ku dengan penuh semangat.