Chereads / WORLD OF TRONE : LONLY KING / Chapter 9 - chapter 9 anak ayam bermain dengan singa

Chapter 9 - chapter 9 anak ayam bermain dengan singa

Slammet terbangun dari tidurnya dan mendapati tubuhnya dibalut dengan perban.

Ia terbangun di gua itu sendirian dengan sisa api unggun yang tampak banyak sisa abu, slammet mencoba menggerakkan tubuhnya yang telah kaku.

" Argh, badan ku sakit sekali " ia bangun dan mencoba meregangkan tubuhnya.

( Greekk ) bunyi tulang slammet.

" Aduhh badan pegel-pegel, ketauan kalo miskin ga pernah pijet " ia membuka perban di tubuhnya dan mendapati luka-lukanya telah hilang.

" Setelah semalaman tidur ternyata pegel juga " ia mengeluh sambil mengenakan pakaian nya lagi.

" Selamat pagi putri tidur "

Sebuah suara mengagetkan slammet.

Sosok Diana masuk dari mulut gua yang membawa beberapa daging burung, ia mendekati slammet dan meletakkan hasil buruan nya.

" Kau sudah pingsan selama 7 hari, benar-benar aku kira kau mati " Diana memperhatikan kondisi slammet.

" Lah, lama amat ? "

Slammet tampak kaget dengan pemberitahuan tersebut, lalu ia menuju ke mulut gua dan melihat keluar.

Ia menghirup udara nafas panjang dan menghembuskan nya menikmati waktu nya seperti liburan di gunung.

" Senang rasanya hidup kembali " ia masuk lagi ke gua dan duduk di depan Diana yang sedang membereskan barang-barang.

" Terimakasih telah merawat ku selama tidak sadar " slammet mencoba memecah keheningan.

" Tak apa, aku hanya membalas hutang ku " Diana membalas dengan singkat.

" Oke, lalu sekarang apa tujuan mu ? "

" Aku akan pergi dan melanjutkan misi ku " Diana mengenakan perlengkapan nya dan menggunakan jubah hitam nya lagi.

" dengan keadaan mu saat ini melanjutkan misi mu sangat tidak mungkin "

Slammet memperhatikan Diana yang hendak pergi.

" Aku tau keadaan mu tidak baik-baik saja Diana, kau tampak menahan rasa sakit " dia menghalangi jalan Diana dan menyipitkan matanya.

" Aku tau kau sedang dalam misi rahasia, dan barang yang kau bawa itu tampak ... Berbahaya " slammet memperhatikan bungkusan kain yang di bawa oleh Diana.

" Aku tau, tapi aku harus menyelesaikan nya "

" Dan tolong jangan beritahu siapapun tentang keberadaan ku " Diana melepaskan tudung jubahnya dan menatap serius ke mata slammet.

" Tentu saja Diana, aku tak mau gadis cantik seperti mu yang masih suci di lukai " slammet sedikit menggoda Diana dan memainkan alisnya.

" Hey jangan membuly penolong mu ! "

Diana menatap slammet merasa kesal dan malu, wajahnya pun memerah.

" Dan memang aku belum pernah sedekat itu dengan seorang pria " Diana memalingkan wajah merahnya yang tambah merah.

" hahaha, baiklah " slammet tertawa dan memikirkan hal-hal yang sangat licik namun menyembunyikan nya.

" Maka aku akan jadi pria beruntung yang bertanggung jawab atas dirimu mulai saat ini Diana "

slammet yang berdiri di depan Diana yang saat ini bertahan dari rasa malunya, dengan postur Diana yang lebih pendek dari slammet ia membelai pipi kanan Diana yang saat ini menunduk.

Diana yang sedang bertahan dari rasa malunya dan ingin kabur dari dominasi slammet, ia merasa tak berdaya dan tidak mampu melawan rasa yang ia alami.

Terasa seperti ia mau menyerah dan membiarkan perasaannya di kuasai oleh slammet, namun pikiran logis nya menolak karena ia tidak mengenal slammet.

Tapi slammet sudah menyelami dalamnya lautan dan mendaki tingginya gunung untuk masalah mengendalikan perasaan wanita, ia melakukan semua ini semudah ia bernafas.

Slammet yang saat ini tersenyum jahat menatap Diana masih menikmati tindakan ' membelai kucing ' ia kemudian memasang wajah serius dan menaikkan wajah diana dengan lembut sehingga saat ini mereka saling bertatapan, tampak wajah yang sedang bertahan dari perasaan campur aduk.

Memanfaatkan momentum, slammet mulai mengeluarkan kelahirannya menghancurkan pertahanan wanita dan menghancurkan nya dengan kata-kata manisnya.

" Aku memang bukan orang baik, dan benar kau belum mengenal ku " Slammet sudah bisa menebak pemikiran apa yang menghalangi dominasi nya.

" Namun aku berjanji akan jadi pria yang pertama dan terakhir yang ingin kau kenal, aku akan membuat mu melupakan bagaimana rasanya mencintai hal lain " slammet meraih pinggang Diana menariknya dalam pelukan, tangan kirinya yang membelai pipi Diana saat ini membelai rambut nya yang halus dan beraroma bunga lavender.

Diana yang selama ini bertahan telah hancur, ia tidak lagi melawan perasaan nya.

Ia membenamkan wajahnya di dada slammet tangan nya yang sebelumnya tegang karena mencoba melawan telah lemas bahu nya pun telah jatuh tak berdaya dan memeluk tubuh slammet.

Ia merasakan manisnya perasaan suka dengan lawan jenis nya, Diana merupakan seorang putri dari petinggi gereja thousand light.

Di besarkan dengan penuh peraturan, dan jauh dari hubungan sosial dengan teman sebaya.

Diana di latih menjadi salah satu kesatria suci yang bertugas melindungi gereja dan dunia dari ancaman raja iblis serta monster yang mengancam kedamaian, namun pelatih keras dan menyakitkan telah membuat lubang di hati nya.

Keinginan untuk berhubungan sosial dengan orang lain membuat nya tak kuat menahan godaan mental, terlebih ia berhadapan dengan slammet yang notabenenya lebih kejam dari raja iblis soal perasaan.

Namun memang tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan slammet memang terkait dengan pikiran dan perasaan, keahlian nya terdapat pada kata-katanya.

Setelah beberapa saat menikmati momen itu slammet melepaskan pelukan nya, ia memainkan taktik ' main layangan ' tarik ulur sampe sukses, ia memasang raut wajah poker nya yang tenang.

" Aku memang berjanji tulus padamu, tapi aku juga tak bisa mempercayai orang yang menyembunyikan sesuatu dari ku " slammet mencoba menggali informasi dari Diana.

" Sebelum itu berjanjilah tidak akan meninggalkan ku slammet " Diana yang sudah lemas karena perang batin kini ia mengikuti permainan slammet.

" Yakinlah bahwa bahkan jika aku mati 1000x pun aku tetap akan kembali kepada mu "

sambil senyum tulus.

" Toh aku juga akan terus hidup setelah mati "

slammet tertawa ringan, ia merupakan player yang berarti berapa kali pun mati akan respawn.

Namun berbeda dengan Diana yang seorang NPC, jika ia mati akan sangat sulit untuk menghidupkan nya kembali.

Butuh kondisi dan item tertentu untuk membangkitkan NPC, ini yang membuat Diana sedikit khawatir dengan kondisi mereka.

Dalam game ini npc diberikan pemikiran yang jelas tentang dunia dan sistem, mereka di ciptakan oleh sistem sedangkan player di pandu oleh sistem.

Jadi menurut npc sistem di sini adalah keberadaan yang kuasa dalam hal penciptaan mereka, dan mereka memahami bahwa player merupakan keberadaan yang lebih baik dari mereka penghuni asli dunia itu.

Namun tetap saja dunia berjalan sesuai dengan hukum dunia manapun, kaisar merupakan puncak kekuasaan pemerintahan sebuah kekaisaran, raja mengendalikan kerajaan nya dibawah kekuasaan kaisar dan begitu seterusnya.

Gelar kehormatan bagi player atau yang di sebut Title memungkinkan untuk menjadi pengusaha daerah atau Duke, dengan mencapai prestasi yang berjasa besar pada kekaisaran.

Setiap gelar kehormatan memiliki manfaat nya masing-masing, dan bahkan ada gelar kehormatan yang memaksa kaisar berprilaku sopan dihadapan pemilik gelar.

Titel hanya berlaku untuk player, untuk npc gelar merupakan hal turun temurun dari keluarga.

Namun tidak menutup kemungkinan untuk beberapa gelar kepahlawanan bagi npc.

Mengetahui slammet mengiyakan apa yang ia minta Diana makin terjerumus dalam perasaan nya, ia pun semakin 'anget' dan mulai tidak bisa mengontrol kemauan tubuhnya.

Diana kembali mendekati slammet ia melingkarkan tangannya ke leher slammet, tatapan Diana penuh dengan keinginan untuk 'di bahagiakan'.

Slammet yang kaget atas perkembangan Diana berusaha menyesuaikan tempo permainan, dengan pengalaman bertahun-tahun yang ia asah memungkinkan nya untuk mengendalikan situasi.

Slammet berencana akan menaikkan suhu pemanas agar permainan menjadi makin liar, dan bukan ia yang menjadi high melainkan Diana.

" Aku pastikan akan mengejar mu sampai mati kalo kau meninggalkanku " Diana menatap tajam ke mata slammet.

" Tenang saja tuna putri ku, pangeran ini selalu menepati janji nya " slammet meraih kalung yang di pakai Diana, dengan berbentuk pedang dengan 2 garis miring di sisinya yang menandakan bahwa ia kesatria suci Greja.

Ia mendekat ke telinga kanan Diana dan berbisik

" Dan tentunya akan membahagiakan mu sampai kau lupa segalanya ".

Setelah mengatakan itu slammet menarik nafas panjang di dekat leher Diana menikmati aroma tubuh nya, mengembuskan nya perlahan di telinganya.

Diana yang kaget dengan tindakan slammet tubuhnya seketika bergetar dan menjadi lemas, ia merasakan perasaan yang aneh namun menyenangkan.

Perasaan itu membuatnya mulai melupakan hal-hal dan tubuhnya mulai hangat, nafas nya mulai terengah-engah dan bagian bawah tubuhnya seakan gatal.

Diana mencengkram kerah baju slammet berusaha untuk menghentikan tindakannya, namun ia sudah tidak punya tenaga untuk itu seakan tubuhnya memang menginginkan itu.

Slammet tidak bermain secara impulsif, ia hanya menyalakan korek api dan menunggu bensin untuk menyambar api kecil itu.

Benar saja Diana sudah tidak bisa menahan sensasi yang baru pertama ia rasakan, ia mendorong tubuh slammet menjauh dan langsung meraih wajahnya dengan kedua tangan.

" Kau harus bertanggung jawab ! " Diana yang telah memerah, sorot matanya pun dipenuhi keinginan liar dari seorang prawan.

Diana segera mencium bibir slammet dengan liar seperti itu ciuman terakhir di hidup nya, slammet pun menanggapi ciuman itu dengan tanpa perlawanan.

Nafas mereka pun mulai tidak beraturan, Diana yang mulai merasakan basah di antara kakinya mulai meraih tangan slammet dan meletakkan diantara pahanya.

" Memang inilah kenapa aku suka perawan yang agresif, di gas dikit langsung wheelie " dalam hati slammet bergembira dengan hasil kemampuan nya.

" semoga tuhan dunia ini tidak mengutuk ku karena merusak salah satu pengikut nya " slammet tersenyum getir atas pikirannya tersebut.

Tangan slammet yang di arahkan ke bagian intim Diana langsung bermain dengan lihai, ia membelai bagian itu dengan lembut.

( Aahhh ) Diana mengeram panjang

Tubuhnya langsung bergetar kembali karena belaian lembut slammet, lututnya kemas seakan berdiri saja merupakan tugas sulit.

" Dasar perawan, baru gitu dah basah " dalam hati, slammet sedikit kecewa dengan kemampuan tubuh Diana yang terlalu mudah.

Slammet menaikkan tempo belaian nya yang sekarang mulai langsung ke bagian tengah nya.

Diana yang hanya mengenakan baju kain biasa dengan di balut armor ringan sehingga banyak bagian tubuh yang tidak terlindungi yang membuat slammet makin semena-mena.

Namun slammet yang tau bagaimana cara merusak akal sehat wanita saat-saat seperti ini, ia tidak boleh terlalu impulsif saat ini yang saat terbaik adalah untuk makin merusak mental dengan tidak memberikan apa yang ia mau dengan mudah.

Ia tiba-tiba mengehentikan ciuman dan tindakan nya, menjauhkan tubuh Diana sedikit dan menatap wajah nya yang sudah tidak bisa berfikir jernih seperti seorang pecandu yang sedang ngefly.

" Apa kau ingin aku melanjutkannya ? " Slammet bertanya dengan tenang.

Diana mengangguk dengan panik menanggapi slammet

" Kau telah menghancurkan ku, tolong jangan berhenti dan selesaikan lah " Diana berbicara dengan nafas memburu.

ia segera mendekat lagi untuk mencium slammet namun segera dihentikan dengan jarinya.

" Aku belum ingin di buru oleh seluruh gereja mu Diana " slammet bicara dengan tenang yang membuat Diana tersadar dari kegilaan nya.

Diana yang telah kembali bisa berfikir mulai memikirkan tindakannya baru saja, ia benar-benar tak berdaya atas nafsunya.

Ia tak berani menatap slammet dan membalikkan tubuhnya karena malu akan sisi buruk dirinya.

Slammet pun tersenyum licik melihat perilaku Diana, ia memeluk Diana dari belakang dan mencium rambutnya.

" Tak apa Diana, aku akan bertanggung jawab untuk itu "

" Dan tentu saja ... Menyelesaikan nya " pada kalimat terakhir slammet mengatakan itu dengan pelan di dekat telinga Diana.

" Kali ini aku akan benar-benar memeras mu sampai mati dan kau akan di buru seperti binatang jika kau meninggalkanku ! " Diana bicara dengan kesal namun tetap menyembunyikan wajah malunya.

" Setidaknya aku belum menodai mu " slammet melepaskan pelukannya dan berjalan keluar gua.

" Hey belum apa-apa kau sudah mau lari dari tanggung jawab " diana menjawab dengan menyipitkan matanya.

" Hahaha, baiklah mari kita melanjutkan perjalanan mu " slammet memimpin dan pergi dari gua.