Chereads / WORLD OF TRONE : LONLY KING / Chapter 10 - Chapter 10 Light of Night

Chapter 10 - Chapter 10 Light of Night

Slammet dan Diana telah meninggalkan daerah gurun dan pergi ke arah kota crack town.

" Bagaimana luka-luka mu Diana ? " Slammet berhenti berlari dan melihat ke arah Diana.

" Aku tak apa, hanya sedikit lelah saja slammet " Diana dengan tenang berbicara.

" Kau tau berbohong padaku tidak akan berhasil " slammet menyipitkan matanya.

" Sungguh aku benar tidak apa-apa slammet " ia mencoba meyakinkan ku namun percuma.

Meraih tangan Diana dan menyingkap lengannya dan mendapati luka korosif yang masih menjalar, benar-benar seorang yang dididik dengan keras mampu menahan luka seperti itu.

" Lukamu cukup parah Diana, kau masih punya Potion berwarna emas itu ? " Sambil mengecek luka nya dengan pelan.

" Tidak slammet, itu Potion yang diberikan gereja khusus untuk keadaan hidup dan mati " ia menggelengkan kepalanya

" Kenapa kau berikan itu padaku " aku sedikit terkejut dengan keputusan nya, menyelamatkan orang asing dan membahayakan dirinya.

" Aku hanya ingin membalas kebaikan mu slammet, kalau saja kau tidak datang waktu itu mungkin aku sudah mati dan gagal menyelesaikan misiku "

" Kau ini benar-benar keras kepala Diana " aku sedikit kesal dengan keputusan sembrono nya.

" Kita bisa ke gereja di crack town, mereka mungkin bisa menyembuhkan luka ini "

" Baiklah maka itu tujuan kita saat ini " kami bersiap kembali dan melanjutkan perjalanan.

Ketika malam tiba kami memutuskan untuk beristirahat dan membuat camp di dekat sebuah danau.

Malam di dunia ini selalu lebih indah, dengan bintang yang menghiasi langi tanpa dihalangi oleh gedung tinggi.

" Kenapa di dunia yang sudah tidak ada bintang lagi ya ? " Aku bergumam dalam hati memandangi langit malam.

Aku dan Diana duduk berhadapan dengan api unggun di antara kami, keheningan hadir diantara kami.

Saat sedang menikmati langit aku sesekali melirik Diana, ia sedang menatap api unggun dengan tatapan penuh pikiran.

Ia tampak seperti memikul beban berat sendirian, aku sebenarnya ingin berbagi beban itu namun suara tak muncul dari mulutku untuk mencoba mencari tahu tentang Diana.

Tapi ya sudahlah mungkin karena dia belum mau terbuka untuk ku toh aku masih orang asing baginya.

Aku tak ingin menggangu nya dan memutuskan untuk berkeliling sambil patroli.

" Aduhh pinggang ku pegel banget " aku bangkit dan melangkah pergi.

" Aku mau jalan-jalan sebentar memastikan keadaan, kalo dah ngantuk tidur aja duluan Diana " aku segera berjalan menjauh tanpa menunggu jawaban nya.

Menuju ke arah danau aku terpukau dengan keaslian dari dunia ini, rasanya seperti aku hidup di sini.

Hawa dingin, aroma tanah, suara hewan liar benar-benar nyata hanya pikiran bahwa ini hanya game lah yang membatasi kami dari kenyataan yang menghanyutkan ini.

Setelah mengitari daerah sekitar camp aku sampai di danau, pantulan langit yang cerah membuat seolah danau itu cermin raksasa suguh indah.

" Mungkin pilihan ku untuk mencoba game ini bisa membuat ku melupakan luka di hati ku " aku masih mengagumi pemandangan ini

" Kapan lagi punya kenyamanan seperti ini coba " aku segera mendekat ke danau dan bersiap berendam.

" Hiss, dingin juga airnya tapi dengan view nya begini jadi namanya mandi bintang " aku telah masuk ke danau Dengan tenang agar tidak menciptakan riak air yang merusakkan gambaran di permukaan danau.

Setelah membasuh tubuh aku mencoba menyelam ke dalam danau, sinar bulan yang masuk kedalam air lebih indah lagi.

Makin menyelam terlihat sebuah sinar biru di dasar danau, aku berusaha mendekati agar terlihat lebih jelas karena dasar danau gelap.

Aku mendapati sinar itu berada di antara tanaman yang bergerak seperti tentakel, sangat rimbun seperti menjaga cahaya itu.

Dengan memeriksa apa itu muncul panel yang menginformasikan tentang monster itu.

{ Water spike LV 15 TIER 1 }

HP: 15000/15000

Melihat statistik monster aku segera mengerutkan kening.

" Apa-apaan itu, mana bisa aku mengalahkan nya " aku ingin meninggalkan gagasan untuk mendekati cahaya itu.

Namun aku masih tetap penasaran dengan itu, sekaligus ingin melatih kemampuan bertarung ku di air.

" Paling buruk aku cuma harus respawn " aku membulatkan tekat ku.

Aku membuat bolt petir dengan jumlah banyak dan menembakkan ke arah tanaman itu.

(Bezzzst bezzzst)

gelembung keluar dari dampak benturan dengan monster itu, dan hp nya berkurang 1/4.

" Anjir bocor mana gw " aku melihat bar mana ku yang berkurang banyak.

" Jadi kelemahan mu listrik kan ? Maka aku akan menyetrum mu kawan "

Monster itu menggeliat atas serangan yang ia rasakan, banyak dahan nya putus.

Dengan kedatangan slammet segera seluruh ujung dahan nya yang seperti tentakel mengarah ke atas tempat selamet berada, Hujaman dahan itu seperti hujan tombak yang berkelok-kelok.

" Aduh marah nih di setrum dikit ? " Slammet berenang menghindari dahan yang masuk seperti ikan berenang sungguh lihai ia menghindari serangannya.

" Sorry bos kita kecil main nya di sungai " ai masih menghindari serangan dengan mudah, tampak kumpulan tanaman runyam itu marah dan mempercepat gerakan dahannya

Satu dahan menggores pinggang slammet darah keluar dari luka itu,

" Sakit amat " slammet menempelkan tangan nya untuk menutupi luka yang muncul, bar hp nya berkurang cukup banyak atas serangan itu.

" Bener aja susah njir, damage sakit mana juga bocor " ia mengerutkan keningnya dan mulai serius.

Slammet membuat pisau listrik di tangan kanannya, ia menebas setiap sulur yang mendekat namun setiap dipotong sulur itu tetap akan datang seperti tidak ada habisnya.

" Woi yang bener aja lah, mana gw dah mau abis ini " ia makin berfikir keras dengan keadaannya saat ini.

Setelah bertukar serangan ia telah sekarat, dan kalau bukan karena ia biasa menahan rasa sakit dari lukanya saja sudah dipastikan ia akan berlubang seperti sarang lebah karena di coblos oleh ujung sulur.

Setelah 30 menit bertarung ia mulai kelelahan, untuk bertahan di dalam air saja sudah menghabiskan banyak mana ditambah dengan Serangan yang terus menghujani membuat keadaan Slammet sangat di rugikan.

" Oke kalo mau nya rusush kita layanin ! "

Slammet membuat busur listrik nya lagi namun kali ini ia mengeluarkan nya dengan konsentrasi yang lebih padat.

" Lighting Pricer ! " Slammet menembakkan panah kilat yang menyambar keberbagai arah.

Seperti reaksi oksidasi jalur panahnya mengeluarkan gelembung dan saat mencapai target slammet segera meledakkan panahnya hingga menjadi seperti jutaan jaruh yang menyebar ke berbagai arah, memotong setiap sulur itu hingga bersih dari tempat asalnya.

" Darah gw mulai minus, yang penting abis dulu tuh monster " ia segera naik ke permukaan untuk menarik nafas dan meregenerasi hp dan mana nya.

Banyak ikan yang mengambang mati di permukaan air, mungkin karena dampak aliran listrik dari serangan slammet membuat ikan itu mati kaku.

" Wops, sorry malah kaliah mati juga " slammet yang melihat banyak bangkai ikan segar mengumpulkan nya sambil meregenerasi dirinya.

Regenerasi hanya berjalan setelah keluar dari keadaan bertarung, bahkan dengan slammet yang saat ini berenang mengitari danau ia tetap meregenerasi.

Namun saat bertarung bahkan bila ia hanya berdiri mematung regenerasi tetap tidak akan berjalan, dan ia harus menggunakan Potion untuk mengisi kembali hp maupun mananya.

Setelah bangkai ikan sudah ia bereskan, segera slammet masuk lagi ke dalam air untuk melihat apa yang di jaga oleh monster tanaman.

Ia mendekati tempat asal monster itu dan mendapati 2 benda, yang pertama adalah sebuah cincin dengan kristal biru yang bersinar terang dan yang satunya adalah sebuah pecahan kristal berwarna hijau tua.

" Kalo bukan karena ada panel status kristal hijau ini mungkin tertinggal " ia segera mengambil item itu dan naik ke permukaan.

Slammet kembali berpakaian dan melihat statistik item yang ia dapat.

{ ITEM EQUIPMENT }

RING

LEVEL : 10

NAME : WATER FLOW GUARDIAN

SKILL PASIF : menciptakan kubah air yang melindungi penggunaan dari Serang sihir secara otomatis

COOLDOWN : 24jam

{ ITEM INGREDIENT }

NORMAL

NAME : Trone Crystal

" Item yang bagus, mungkin ini bisa jadi hadiah untuk Diana " slammet memperhatikan cincin dengan kristal biru yang bersinar memantulkan cahaya bulan.

Ia kembali ke camp dan mendapati Diana telah tidur bersandar di pohon, slammet pun mengambil selembar kain lalu menyelimuti tubuh Diana.

Setelah mematikan api unggun slammet pun pergi tidur,