Chereads / WORLD OF TRONE : LONLY KING / Chapter 15 - Chapter 15 kepercayaan

Chapter 15 - Chapter 15 kepercayaan

Siang itu aku kembali ke game, dan di sana saat ini sudah sore dengan perbandingan waktu 2:1 jadi 12jam di dunia nyata sama dengan 24jam di dalam game.

Aku kembali melanjutkan pelatihan ku dengan tetua, ia hanya menyuruh ku untuk mengulang kembali kontrol mana ku tanpa memberikan materi baru.

Semakin aku mempertajam kontrol ku semakin cepat aku mengumpulkan mana, sekarang aku mampu mewujudkan bola mana dalam waktu 1 detik.

Namun aku belum puas dengan itu, aku sekarang mulai sadar bahwa merasa puas sekarang akan sangat tidak bijak.

Apa lagi membantu Diana untuk mendapatkan pengakuan masuk dalam daftar tujuan ku saat ini sehingga aku butuh sesuatu yang luar biasa untuk itu.

Namun setelah satu hari aku berlatih full tetap sama saja, sehingga aku terfikir untuk melakukan kombinasi dengan skill yang aku punya.

Tetua menyarankan ku untuk berlatih di hutan sebelah barat kota, karena gereja tidak punya ruangan yang mampu menahan serangan sihir.

Ruang pelatihan yang aku gunakan hanya memiliki mana padat namun bukan untuk pelatihan tempur, aku segera menuju ke luar tembok kota dan menuju ke barat.

Aku sampai di pinggir daerah yang di maksud, dan hutan itu bernama shadow forest aku di peringati tentang monster rubah bayangan.

Dengan rimbun nya pohon membuat hutan ini gelap, terlebih saat aku masuk ke dalam hutan.

Monster disini memiliki Level 13-20 sangat pas untuk ku mengejar ketertinggalan level ku.

" Aku ingat mendapatkan skill namun belum ku periksa " slammet melihat antarmuka informasi skill nya.

[ MAGIC SKILL, Lightning Pricer ]

Atk : 100 + 80%

Spesial : Armor Pricing

LV : 1

TIER : 1

Evo : ✓

Membentuk sebuah anak panah berelemen listrik, dengan mengabaikan pertahanan musuh yang kuat dan atau memberikan critical damage pada musuh dengan defense rendah.

" Mantab, bisa buat bahan latihan ini " slammet berbinar melihat informasi skill yang ia miliki.

Aku suka game ini, karena memiliki sistem yang bebas dan tidak monoton, kemampuan yang di catat sistem hanya bertujuan untuk mendata skill itu sendiri sedangkan saat penggunaan itu tergantung bagaimana player nya.

Contoh saja skill ku Rapid Fire, ia tidak terbatas pada penggunaan anak panah secara fisik namun bisa di kombinasikan dengan skill lain seperti lightning Pricer ini.

Namun bicara lebih mudah daripada mewujudkan nya, konsentrasi yang tinggi membuat beban mental yang berat belum lagi kemampuan tubuh player itu sendiri.

Kita ibaratkan kemampuan seseorang sebagai selang air dan tubuhnya sebagai sumber air.

Bahkan kalau kita memasang selang sebesar mobil kalau sumber air nya kecil itu percuma karena air yang mengalir hanya kecil sekali.

Aku yakin banyak orang yang bisa membayangkan skill yang luar biasa, namun kembali lagi kemampuan mereka cukup ga ? Dan itu lah batasan game ini.

Metode pelatihan pun juga bermacam-macam dengan efek yang berbeda bagi para player, dengan itu aku sadar bahwa pelatihan ku di gereja merupakan hal mewah yang aku dapat.

Aset Gereja berupa kristal mana raksasa tersebut sangat penting dan mahal, Namum mereka memberiku kesempatan bahkan di bawah bimbingan.

Dengan efek sedemikian rupa aku yakin player manapun akan iri dengan fasilitas yang aku dapat itu, maka dari itu aku jadi bersemangat untuk memulai lagi dari awal.

Berambisi untuk menjadi 'seseorang' di dunia ini, dan mulai membuka hati ku yang telah membeku.

" Baiklah mari kita bekerja ! " Aku bersemangat lagi setelah sekian lama.

Dengan berpatroli sekitar pinggiran hutan aku menemukan kelompok monster pertama ku.

{ Dark centipedes LV 14 TIER 1 }

HP: 2100/21000

Ada 2 monster kelabang hitam pekat saling mengrubungi satu sama lain.

" Maaf teman-teman mengganggu kalian bersenggama, namun aku perlu memukul sesuatu " aku bersiap menyerang mereka saat mereka sedang bercinta, mungkin.

Sebelumnya aku selalu menggunakan skill sebagai suatu tombol yang harus di tekan saat ingin menggunakan nya. Namun setelah pelatihan dengan tetua Greja aku jadi paham bahwa mengeluarkan skill bisa lebih efektif saat aku tau dasar penciptaan nya.

Dengan cepat aku menciptakan bola mana dan merubah nya menjadi panah listrik, kelabang yang kaget dengan serangan mendadak ku tidak sempat membela diri.

" Untunglah mereka tidak siap, proses merubah bola mana menjadi panah listrik memakan waktu " ternyata membongkar skill yang telah sistem buat lebih sulit lagi.

Dua kelabang itu saat ini telah terjaga dengan menatap ku dengan teriakan kemarahan.

" Sekarang kita coba bandingkan dengan skill " aku mengeluarkan lagi lightning Pricer dengan bantuan sistem.

Kali ini panah ku hanya menancap di tubuh monster itu, berbeda dari sebelumnya yang menembus tubuh mereka.

" Nah kan, lebih mantap kalo buat sendiri " aku dalam hati berseru setelah melihat efek skill yang tidak sekuat buatan ku.

Kedua kelabang itu menghampiri ku yang berada di atas pohon, mereka membanting kan ekor mereka ke posisi ku.

( Brakkk )

Pohon tempat ku berdiri telah hancur dan tumbang, untunglah aku sudah menghindar dari sana.

" Gila, untung gw pinter gocek " aku masih memandangi pohon yang hancur.

Aku bertukar serangan dengan kelabang itu sesekali aku terkena Damage akibat dampak serangan mereka, namun aku keluar sebagai pemenang nya.

" Untunglah mereka tidak terlalu cepat, namun karena hutan ini gelap serangan ku kadang meleset " kemampuan persepsi ku terhadap lingkungan masih rendah sehingga kepekaan terhadap lingkungan ku buruk.

Monster itu menjatuhkan beberapa item bahan, dengan tingkat kekerasan yang tinggi aku berfikir itu mungkin bahan untuk membuat item.

Dengan begini aku bisa mulai menghasilkan uang dari berjualan item-item ini, karena toh aku belum membutuhkan senjata yang kuat.

Dan gaya bertarung ku belum menemukan senjata yang cocok, mungkin tongkat untuk mage lebih cocok karena gaya bertarung ku menggunakan skill sihir.

Aku melanjutkan menggiling monster kelabang yang aku temui, sesekali aku bertemu dengan party player yang sedang menggiling monster yang sama.

Namun tujuan ku sebenarnya adalah berlatih bukan untuk mencari uang, sehingga aku tidak terlalu terganggu dengan banyak orang memburu monster yang sama.

Setelah seharian aku berburu kemampuan ku mewujudkan elemen pada bola mana ku meningkat, dan saat ini aku bisa membuat bola mana seketika.

Berbeda dengan saat berlatih di Greja, dimana mana di sana memang berelemen api di luar mana yang tersebar tidak memiliki elemen hanya mana murni.

Malam itu aku membuat camp dan beristirahat untuk mengisi mana ku dan mental ku.

Seperti sebelumnya aku menjelajahi hutan di hari berikutnya, namun kali ini aku masuk lebih dalam.

Monster disini levelnya lebih tinggi, namun tidak terpaut jauh dari level ku.

[ ~PLAYER~ ]

Name : WhiteFeb

Job : Warior

Level : 12

Tier : 1

Title : FIRE MASTER

BASIC STAT

HP : 1130/1130 MP : 570/570

STR : 13 INT : 21

AGI : 14 DEX : 13

SPESIAL STAT

ATK : 71 MATK : 97

LUK : 1 VIT : 9

CRTD : 1% CRTR : 1%

DEF : 43 MDEF : 62

[ ~ ♦ ~ ]

" haha ngaco ini mah, Warior salah server " aku tertawa melihat statistik ku, yang harusnya Warior dengan keunggulan kekuatan fisik malah status sihir ku yang tinggi.

" Tau gitu ambil job mage gw " slammet dalam hati sedikit menyesal karena salah pilih job.

Itulah mengapa dunia ini luar biasa, benar-benar tidak terbatas pada sistem dan bergantung bagaimana player itu sendiri berkembang.

Aku menutup layar status ku dan kembali berpatroli dan menggiling monster, setengah hari berjalan begitu saja aku memutuskan untuk istirahat dan melihat hasil farmingan ku.

" 16 sisik, 7 kaki dan 1 kristal inti, sungguh konyol ! monster dengan banyak kaki namun hanya menjatuhkan beberapa saja " aku mengomentari tentang drop yang di jatuhkan monster kelabang.

Dan bagian terbaik yang aku dapat adalah kemampuan ku mengendalikan mana, saat ini aku bisa membuat dua bola mana dan mewujudkannya menjadi skill lightning Pricer namun belum efektif saat membuat satu.

Selain itu aku bermain-main saat masih mencari monster dan membuat bola mana yang lebih kecil namun dengan jumlah yang lebih banyak yaitu 4 bola mana.

Dampak serangan nya berkurang cukup banyak namun di tutupi dengan jumlah nya, penggunaan seperti itu sangat cocok saat pertarungan besar dengan banyak musuh.

Begitu juga saat aku membesarkan kepadatan bola mana ku, menggabungkan 2 bola normal menjadi satu.

Dampaknya sangat luar biasa, saat mengenai monster kelabang itu langsung memutuskan tubuhnya.

Namun untuk melakukan itu membebani mental ku lebih berat saat membuatnya, jadi fungsi sistem di dunia ini hanya mencatat kemampuan seseorang agar memudahkan dalam penggunaan dan pengukuran kekuatan player.

Selesai beristirahat aku bersiap menggiling lagi dan menerapkan metode berburu yang baru yaitu pukul dan lari, namun bukan untuk mengikis hp sedikit demi sedikit tapi benar-benar satu pukulan, looting, cabut.

Memang metode itu efektif tapi aku harus banyak beristirahat, 3x main 1x istirahat.

" Kalau begini terus lama-lama mental ku jadi sekuat baja, dan saat putrianna bermain dengan nyawa ku seperti kemarin aku tidak akan jatuh tanpa daya esok nya " aku bersyukur karena

Karena terlalu asik dengan kemampuan baru aku menjelajah hingga pusat hutan, sekarang aku harus membuat bola mana dan merubahnya menjadi api yang melayang di sekitar ku menjadi penerangan.

Pohon di sini sangat besar dan tinggi, bahkan cahaya bulan pun tidak tembus ke dalam.

" Gelap amat dah, untung aja gw dah bisa manipulasi mana buat jadi penerangan " aku yang saat ini menjelajah dengan perlahan karena minimnya pengelihatan.

Namun suara pertarungan mengagetkan ku.

" Mungkinkah rubah bayangan muncul ? " Aku yang sudah bosan melawan kelabang memang berharap dapat bertemu rubah bayangan, dan beruntung nya aku.

Setelah menghampiri asal suara, aku sedikit terkejut karena party itu terkepung.

Namun yang membuat ku terkejut adalah aku tidak bisa mendeteksi musuh mereka, 4 orang yang ku lihat terdiri dari Healer, Warior, Guardian dan seorang Archer.

Tampaknya Archer telah terluka dengan tangan nya yang putus dan sedang di obati, 2 sword man sedang melindungi mereka.

" Lantas mana rubahnya ? " Aku mencoba mencari, begitu juga mereka.

Aku merasakan perasaan aneh di punggung ku, dengan institusi ku yang sudah terlatih karena sering di tikung aku tau kalau ada yang akan menikam ku dari belakang.

" Babi ! " Aku yang menjaga jarak 10 meter dari mereka segera melompat turun dan bergabung dengan party itu.

Aku melihat sosok rubah bayangan yang berukuran besar dengan tinggi 3 meter dan panjang 2 meter, tubuhnya hitam pekat seperti terbakar api hitam.

" Ngeri amat pak " aku yang bergabung secara mendadak dengan kelompok ini di sambut dengan teriakan.

" Siapa kau !? " Warior itu mengacungkan pedagang nya ke arah ku.

" Tenang dulu, aku juga tidak berencana untuk menggangu kalian namun ia malah mengincar pantatku juga " aku menunjuk ke arah rubah yang masih memperhatikan kami dengan angkuh.

" Kita ngobrol santui nya nanti oke, sekarang lebih baik menyelamatkan pantat kita dulu " aku memberikan saran.

Mungkin karena mereka sudah terbiasa dengan dunia ini dimana pembunuhan dan pencurian biasa terjadi sehingga mereka sangat waspada kepada ku.

" Awas saja kalau kau bertingkah aneh " Warior itu mengancam ku dan mengalihkan perhatian nya kembali ke rubah.

Rubah itu turun dari dahan pohon dengan angkuh, tidak menganggap kami serius.

Aku mengeluarkan bola mana ku dan membentuk nya menjadi pedagang api, tanpa jeda aku langsung mengeluarkan skill FIRE CRESCENT gelombang api bergerak lurus memotong apapun yang dilewati nya dan beberapa pohon rubuh.

" Skill yang bagus nak, tapi bercuma " guardian itu mengomentari tindakan ku.

" Rubah itu sangat cepat sehingga serangan AOE seperti itu bisa ia hindari dengan mudah " Archer yang masih lemas pun ikut berkomentar.

Rubah kembali menghilang dan muncul di depan guardian, ia segera melakukan parry untuk menahan benturan.

Rubah itu terhenti sesaat setelah berbenturan dengan skill parry, dengan tindakan cepat aku langsung mengeluarkan 4 bola mana di sekitar rubah dan menjadikannya lightning Pricer.

( Scratt )

Panah ku menacap di tubuh rubah dan membuat nya mengeliat.

" Nice nak " Warior itu juga ikut mendekati rubah dan menebas ke tubuhnya.

Pertarungan itu berjalan cukup lama dan Archer yang telah pulih ikut bergabung dalam acara, guardian mengambil penuh damage yang datang.

Healer kami mulai tumbang karena kehabisan mana, dan guardian sudah mencapai batas tulang nya sudah banyak yang patah dan tidak mampu bergerak.

Sekarang Warior mengambil posisi depan dan menahan serangan, namun tidak bertahan lama.

" Archer kau buat dia sibuk, dengan tembakan pengalihan " aku pun tidak dalam keadaan yang baik, dengan mana sekarat dan sesekali terkena serangan lengan ku sudah kesemutan dan hampir mati rasa.

" Aku west wind " Archer menyebutkan namanya dan segera maju membuat sibuk rubah yang juga sekarat.

Rubah itu sibuk mengejar dan menghindari serangan west wind.

" Aku mohon berhasil lah " aku berkonsentrasi mengumpulkan mana, kali ini aku membuat nya lebih padat lagi.

Setelah 10 detik, aku membuat 4 bola mana yang memadat menjadi satu, saat berubah menjadi Lightning Pricer efek petir nya semakin menyambar kemana-mana.

" Makan ini sialan " aku melemparkan skill ku, hempasannya membuat ku terdorong mundur.

Jalur yang di lewati nya tampak menghancurkan ruang dengan petir menyambar ke segala arah, kecepatan proyektil itu hampir sekejap.

( Syustttt )

Skill ku menembus tubuh rubah yang kaget, tidak berhenti di situ skill ku terus bergerak maju dan menembus pepohonan merubuhkan mereka yang di lewati nya.

Dan setelah aku kehilangan kontrol atas skill ku sebuah ledakan kilat muncul 200 meter dari lokasi kami.

Setelah penutupan yang meriah, tubuh rubah yang besar rubuh tak bernyawa.

Darah menggenang di sekitar mayatnya, dan anggota party itu semua terdiam dengan ekspresi terkejut.

" Ahh akhirnya kelar ! " Aku berseru dan menjatuhkan tubuhku ke tanah.

Mereka kembali ke pikiran mereka setelah mendengar seruan ku, mage yang telah mengisi mana nya segera menyembuhkan kami satu-persatu.

" Terimakasih nak, kami selamat karena kau " Warior yang memastikan mayat rubah berkata.

" Apa kau dari guild Arcane kak ? " Archer yang seorang wanita mendekati ku.

" Tidak wind, aku hanya pemain solo " aku menggeleng.

" Untuk seukuran pemain solo kau kuat sekali nak, apa kau pro player yang membuat akun baru ? " Guardian memegang bahu ku dengan tangan nya yang besar.

" Dan siapa namamu pria berjubah ? " Healer yang dari tadi diam mulai bicara.

" Aku Whitefeb dan baru memulai bermain " sambil melepaskan tudung ku.

" Kau tampan sekali kak dan sangat kuat " west wind mendekati ku dengan mencondongkan tubuhnya.

" Sudahlah wind, dan aku jesz ketua tim, luker sang Healer, dan dust Strom sang guardian " Warior memperkenalkan mereka semua.

" Maaf karena mengancam mu tadi, kemarilah white " jesz menunjukkan drop item.

Kami mendapatkan 10 item, 1 equipment, dan yang lainnya bahan.

Awalnya mereka membagi 1/2 drop itu karena aku mengambil pertarungan lebih banyak, namun aku menolak nya karena toh aku tidak terlalu tertarik.

Dengan sekarang aku sudah bisa menggabungkan bola mana ku saja sudah sangat bagus, aku tidak ingin mengambil keuntungan dari ini.

Setelah di paksa dan muak aku pergi dengan equipment saja, dan bahan-bahan mereka.

Lalu aku di tambahkan dalam pertemanan mereka, awalnya aku masih tidak percaya dengan mereka namun karena aku ingat tujuan ku maka aku menerima nya.

Aku kembali ke gereja dan beristirahat untuk besok menjadi ketua tim dalam ekspedisi guild putrianna.