HOSPITAL.
"Bisakah kau menjaganya untukku? Aku mohon... Jaga Putraku.. Jangan biarkan mereka menyakitinya, tolong... Lindungi Rey-ku.."
"Saya berjanji Nyonya, saya sedang menjaganya untuk anda sekarang."
"Terimakasih, Siapapun kamu, aku sangat berterima kasih padamu."
Tubuh Briella Amora yang sejak semalam tidak sadarkan kini sudah mulai menunjukkan respon dengan jari telunjuknya yang sedikit bergerak bersamaan dengan kelopak matanya yang juga ikut bergerak.
"Ave... Ave... kau bangun nak... Ave... "
Suara samar kembali terdengar, suara yang terdengar lembut, namun penuh dengan kesedihan, namun mengapa di pandanganku hanya terlihat wajah seorang anak laki laki yang tengah menagis... Ada apa dengannya, mengapa ia terus menangis kesakitan, apa seseorang telah menyakitinya? Kenapa begitu banyak darah di sekitarnya, anak laki laki itu terluka... darah, belati.. tuan muda... Rey...
