Menurut Kayari, Chatal Percival pastilah tidak tahu malu lagi. Memporak-porandakan hati seseorang seenaknya dan kemudian semudah itu datang, mengatakan kalau menginginkannya. Taeri muak sampai ingin merogoh seluruh tenggorokannya hingga muntah. Tidak masalah rasa sakitnya tak seberapa dengan apa yang pernah dia rasakan.
Memandang dengan dingin, ekspresi Kayari datar seolah tidak tertarik sama sekali pada seorang Chatal Percival. Pangeran bagian Barat yang didamba orang-orang dengan mata bulat dan kepolosannya seolah bersinar. "Dengar—jangan pernah berharap itu akan terjadi. Tidak akan pernah lagi setelah semua yang pernah kau lakukan." Kayari bahkan harus menarik napasnya ketika mengatakan itu. Sebenarnya saat ini dia berharap Royce akan datang ke kamarnya. Menyelamatkan dirinya sebelum jatuh pada sosok pria di depannya ini.
Tapi nihil. Tak ada siapapun.