Chereads / Ka, Aku Mencintainya! / Chapter 12 - Pertemuan Kedua dengan Louis

Chapter 12 - Pertemuan Kedua dengan Louis

Degupan jantung Louis kini semakin berdegup kencang, belum lagi ketika ia membayangkan wajah cantik Nara telah berada di hadapannya.

Untuk sesaat ia tampak menggebu gebu ingin cepat cepat bertemu dengan gadis itu, tetapi jika ia kembali mengingat dirinya yang tak pernah seperti itu, maka ia kembali bersikap dingin dan merutuki dirinya sendiri agar kembali ke akal sehatnya.

"Seperti nya aku sedikit menjadi gila, hanya karena pesonanya, lagi pula mengapa aku kemarin tak mendengarkan perkataan Jack," ujar Louis sedikit menyesali sikap nya yang dimana ia sangat acuh pada Jack, seolah temannya hanya sok tahu dari informan informan yang menurutnya tak akurat.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, akhirnya Louis sampai di kafe A yang dimaksud oleh Nara sebelumnya.

Pemuda itu tampak santai memasuki Kafe tersebut. Seperti instruksi Nate sebelumnya, maka pemuda itu di antar ke salah satu ruangan VIP yang dimaksudkan oleh Nate.

Louis tampak tenang saat memasuki ruangan, dimana Nate telah duduk rapi disana.

"Kau menunggu ku lama Nara?" tanya Louis sopan yang di balas dengan gelengan pelan oleh Louis, serta juluran tangannya yang mengarah kan agar Louis duduk di hadapannya.

Tentu saja Louis langsung mendudukkan dirinya di kursi yang telah di siapkan oleh gadis di hadapannya.

"Mau pesan makanan terlebih dahulu?" tanya Nate pada Louis.

"Mungkin itu lebih baik," jawab Louis.

Nate menganggukan kepalanya dan menekan tombol kecil yang ada di meja makan tersebut.

Tak lama sang pelayan menghampiri Nate dan juga Louis.

Setelah keduanya memesan makanan, barulah Nate mencoba membuka pembicaraan.

"Sebenarnya ada apa? Mengapa kau tiba tiba menginginkan bertemu denganku?" tanya Nate tanpa basa basi pada Louis.

Louis menatap lekat Nate. Jujur saja Louis semakin tertarik dengan gadis di hadapannya, pasalnya gadis di hadapannya memiliki sifat yang menurutnya berbeda dengan wanita yang biasanya mendekati dirinya.

Biasanya ia akan menemukan gadis gadis yang suka bertele tele, atau tak banyak bertanya jika dirinya meminta pertemuan mendadak seperti ini.

Ya, bisa di bilang gadis-gadis tersebut langsung senang mendapatkan ajakan kencan dari seorang Louis.

Pemuda tampan, memiliki kepopuleran tinggi, dan tak usah di tanyakan mengenai harta yang ia miliki.

Tunggu ...

Harta orang tuanya?

Bukan!

Memang Louis adalah orang berada, dari keluarga yang memiliki kekayaan yang bisa di bilang luar biasa, hanya saja sebenarnya kehidupannya selama ini, sebisa mungkin ia tak menyentuh hal itu, ia lebih senang menggunakan harta nya sendiri.

Louis tergolong pengusaha muda yang low profile, dan lebih memilih untuk tak menunjukkan dirinya di perusahaan yang ia miliki, dan juga ia tak berniat sedikit pun merger dengan perusahaan keluarganya.

Apakah Nara mengetahui hal itu?

Ya, Nara telah menyelidiki nya dan Nara tau hal itu, hanya saja ia tetap merahasiakan untuk dirinya sendiri, sedangkan Nate dan yang lainnya rata rata tak mengetahuinya.

Orang orang sekeliling Louis hanya mengetahui bahwa Louis merupakan anak pengusaha sukses dan tak lebih dari itu, belum lagi dengan titel dirinya yang sedikit buruk di mata sebagian orang.

"Kau adalah gadis unik yang kutemui Nara," ujar Louis tak berbasa basi sama seperti yang Nate lakukan.

Mendengar hal itu, tentu saja membuat Nate mual.

Oh ayolah Nate adalah laki laki, dan kini ia terpaksa menggantikan posisi Nara sebagai perempuan. Bukankah hal itu sebenarnya menggelikan dan annoying?

Jika saja bukan untuk adik kesayangannya ia tak akan mau berada di posisi nya saat ini, walaupun ia berada di dalam tubuh Nara sekalipun.

'Rileks Nate, ingat kau adalah Nara sekarang!' Monolog Nate berusaha mengingat kan dirinya sendiri.

"Maksudmu?" tanya Nate seakan akan tak mengerti ucapan Louis.

"Ah tak apa, hanya saja kau lain dari yang lain, gadis yang kutemui biasanya tak akan bertanya secara to the point seperti ini."

Nate menganggukan kepalanya membenarkan ucapan Louis.

"Aku bukanlah gadis yang sama."

Refleks kekehan dari Louis lepas begitu saja saat mendengar ucapan itu dari belah bibir Nate.

"Ya, ya, aku percaya hal itu."

"Aku tidak bercanda," ujar Nate terdengar sedikit dingin.

(Cough)

"Maaf, aku tak bermaksud seperti itu."

Ddrrt

Nate cukup kaget dengan pesan tiba tiba yang masuk dalam handphone nya.

'Nara?'

Dengan cepat jari jemari Nate membuka pesan dari Nara.

[Nate, kau jangan merusak suasana! Bawa enjoy Nate please ... jangan marah padanya]

Nate memutarkan maniknya malas. Ia hampir saja lupa bahwa Nara sudah dapat di pastikan 100 % menguping percakapan dirinya dan Louis.

[Oke, hanya demi dirimu aku melakukannya!]

[Thank's my lovely brother, i love you]

'Sial! Nara ... kau—'

Nate tak sanggup melanjutkan umpatannya dalam hati jika sudah menyangkut Nara.

"It's ok, sepertinya aku masih terbawa suasana akan masalahku, sehingga mood ku sedikit swing," kilah Nate berbohong pada Louis.

Setelah mendengarkan penjelasan Nate, tentu saja ada perasaan lega yang Louis rasakan. Ia fikir gadis dihadapannya marah padanya, karena tawa yang secara refleks begitu saja jelas terdengar di telinga Nate.

"Ada sedikit hal sebenarnya yang menganggu pikiran ku, jika dulu pertama kali kau mengirim pesan padaku aku tak terlalu memikirkannya, tetapi sekarang setelah bertemu dengan dirimu kemarin, aku merasa perlu menanyakan hal ini padamu, apakah boleh aku bertanya?" tanya Louis mencoba membuka pembicaraan agar lebih dekat dengan gadis yang ia kira adalah Nara.

Nate hanya memberikan gestur tubuh saja mengiyakan ucapan Louis.

Mendapati kode seperti itu, tentu saja membuat Louis semakin percaya diri dan melanjutkan pertanyaan yang sebelumnya ia tak terlalu yakin menanyakan nya pada Nara.

"Bagaimana kau mendapatkan nomer telefonku, dan mengapa kau memberanikan dirimu dengan mengatakan ingin berkenalan denganku karena kau bilang waktu itu tertarik padaku, dan memintaku paling tidak sebagai sahabat?"

Deg!

'Bagaimana ini? Bagaimana bisa aku tahu? Aku saja tak tahu menahu mengenai Nara mendekati Louis, dan ini—' benak Nate dalam hati.

Jujur saja ia tak tahu menahu, bahkan hal ini pun belum sempat ia tanyakan pada Nara sendiri.

Dddrtt

Sebuah pesan kembali masuk ke dalam handphone Nate. Sesaat ia tahu bahwa Nara lah yang mengirim pesan, Nate langsung membuka handphone nya begitu saja.

Sebuah jawaban panjang dan lengkap tertulis rapi oleh Nara. Nate yang sibuk membaca dengan seksama menatap layar handphone nya yang berada di pangkuannya, tentu saja membuat kesan kesalah pahaman sendiri bagi Louis.

"Maaf jika pertanyaanmu membuatmu tak nyaman, jika kau tak mau menjawab nya, tidak apa apa, mungkin jika sudah lebih dekat kau akan lebih terbuka padaku,' ujar Louis hati hati.

Ia kira Nate yang menatap ke bawah mengartikan bahwa gadis itu merasa tertekan pada pertanyaan yang baru saja di layangkan oleh nya pada Nate, yang pada kenyataannya tidak seperti itu!

Nate sibuk membaca pesan Nara yang begitu panjang dan detail.

[Nate katakan padanya bahwa aku tak bisa memberitahu nya siapa yang memberikan nomernya padaku, hanya saja alasan aku ingin berkenalan dengannya tak lain karena sikap nya yang mungkin tak banyak orang yang mengetahuinya, dan alasan itu pula aku tertarik padanya, untuk sikap seperti apanya aku juga tak akan menjelaskan nya lebih jauh, aku ingin tahu bagaimana ia nantinya menyelidiki nya Nate, maafkan aku Nate yang sebelumnya tak memberi tahumu sedetail ini, tapi kau tenang saja aku tak akan menyukai orang jika sebenarnya dia orang yang buruk, Louis bukanlah orang seperti itu Nate]

'What? Apa maksudnya ini? Siap sebenarnya Louis dimata Nara?'

———

Leave a comment, and vote