"ahh, aku sudah sangat pusing jika harus mencari tempat lagi" ucap Younghee
"yak, mana mungkin aku tidak mengijinkan mu" ucap ku.
"bagaimana Jaewon kemarin?" tanya Younghee sambil merogoh kantung cemilan dan menatap kelayar TV
Aku mengerutkan dahiku dan menoleh kearahnya, "tak ada apa apa" ucap ku
"Jinjja?? Cih, ku kira ia akan mengajak mu pergi berdua" ucap nya
"yaish!" ucap ku sebal sambil memukul pelan pundak Younghee.
"ya, kamu tau saat kalian pergi bersama, Hajun memperhatikan kalian loh" ucap Younghee
"tak apa, dia bukan urusan ku lagi" ucap ku sambil kembali menatap kearah TV.
"bagus, bagus. lupakan dia" ucap Younghee pada ku.
"kamu sendiri bagaimana? apa Minjun masih sering mencari mu?" tanya ku
Younghee menggelengkan kepala nya "dan kau tau, dia sekarang berpacaran dengan rekan satu divisi ku" ucap Younghee
"MWOO?!" ucap ku sedikit terkejut
"Gwaenchana, haruskah aku mengenalkan mu pada Pak Kangwon?" goda ku.
"aku sangat lelah dengan siklus pendekatan, pacaran dan berpisah" ucap Younghee.
Aku terbangun dari mimpi buruk ku. dengan nafas yang Ter engah engah aku mengatur nafas ku.
Aku kembali memeluk boneka Pinguin kecil berwarna biru muda milik ku dan mencoba untuk kembali tidur.
aku terbangun dari tidur ku.
mengusap mata ku yang sedikit sembab karena menangis dalam tidur ku.
aku duduk di ranjang ku sambil mengatur nafas ku dan memejamkan mata ku "gwaenchana. gwaenchana" ucap ku lirih
"kamu baik baik saja Hansoo-ya? mata mu sembab sekali" ucap Younghee yang khawatir dengan ku.
aku mengangukan kepala ku.
kata maaf tak pernah dapat benar benar menyembuhkan luka. hanya meredam amarah .
Aku memulai hari ku dengan menulis cerita yang sudah tersimpan di kepala ku.
"Hansoo-ssi?" panggil Bu Song pada ku.
"Ah , iya Bu?"
"nanti siang kita ada rapat dengan pak Kangwon, aku hanya ingin memberitahu mu itu"
Aku menganggukkan kepala ku dan menuliskan nya kedalam notes milik ku.
DRTTTT DRRTT
Aku menoleh kearah ponsel ku yang bergetar. aku mengerutkan dahi ku saat melihat nama yang muncul di layar ponsel ku.
ada apa lagi Hajun menghubungi ku.
"ya? ada apa Hajun-ssi?" tanya ku pada sambungan telephone kami.
"tak apa, aku hanya ingin menyapa saja" ucapnya
"apa kamu ada waktu hari ini ? jika kamu senggang bisa kita bertemu ?" lanjutnya.
Aku mengerutkan dahi ku. bukan kah dia sendiri yang tak ingin bertemu lagi dengan ku?
mengapa tiba tiba ia mengajak ku untuk bertemu.
"apa ada masalah Hajun-ssi" tanya ku bingung
"tak apa, aku hanya ingin bertemu" ucap nya yang membuat ku semakin mengerutkan dahi ku.
"aku ada pekerjaan hingga larut, kalau tak keberatan bisa bertemu di tengah tengah" ucap ku.
"tentu, di tempat dulu kita sering bertemu" ucapnya .
aku menghela nafasku panjang dan meletakan kepala ku di atas meja kerja ku.
"aishh! kenapa aku tidak menolak nya saja" ucap ku sambil memukul pelan kepala ku.
"Waeyo? ada apa Hansoo-ssi?" tanya Hwang Miseo .
"ah, aniya. aku tak apa apa" ucap ku sambil menggelengkan kepala ku dan kembali berkutat pada pekerjaan ku.
aku terdiam di depan cafe yang tadi siang kami sepakati. kaki ku terasa sangat berat ingin melangkah masuk .
Dengan sedikit paksaan aku berhasil membawa kaki ku masuk kedalam cafe itu untuk menemui Hajun .
"apa kabar Hansoo-ya?" ucapnya membuka pembicaraan kami.
"aku baik baik saja" ucap ku ramah.
ia menganggukkan kepala nya.
"ah ini untuk mu" ucapnya sambil memberikan ku sebouquet bunga tulip untuk ku.
aku hanya terdiam menatap bouquet bunga yang ia berikan .
"tadi aku lewat di dekat toko bunga yang biasa kita kunjungi dulu" jelasnya.
setelah pertemuan singkat itu ia menawarkan ku untuk pulang bersamanya, namun aku memilih untuk menolak nya dan naik bus menuju apartement ku.
"Soo-ya kenapa kamu pulang larut sekali?" tanya Younghee pada ku, "ah itu bunga dari siapa?" tanya Younghee lagi yang melihat ku membawa bunga pemberian Hajun.
aku terdiam tak menjawab pertanyaan Younghee.
"jangan bilang kamu bertemu dengan si Hajun lagi?" tanya Younghee. "yak! Kang Hansoo!!" omel Younghee pada ku. Younghee pasti sudah mengetahui orang yang suka memberikan aku bunga tulip ini hanya Hajun.
"kami hanya bertemu dan makan bersama, aku juga tidak tau dia membelikan aku bunga ini" elak ku pada Younghee.
"apa yang dia katakan?" tanya Younghee penasaran tentang pertemuan ku dengan Hajun tadi.
"tak banyak, kami hanya mengobrol soal pekerjaan masing masing" ucap ku.
"ah begitu kah?" tanya Younghee. "oh iya kurasa ada seseorang yang mengirimkan mu coklat itu" ucap Younghee sambil menunjuk sekotak coklat diatas meja di depan TV . aku mengerutkan dahi ku. "hm? siapa yang mengirimkannya" tanya ku bingung
"entahlah" ucap Younghee
aku membaringkan tubuh ku diatas ranjang ku sambil menatap kearah langit langit.
kemudian aku menyampingkan tubuhku dan melihat bunga yang tadi di berikan Hajun tadi.
aku pergi menuju rumah sakit untuk pergi kontrol rutin. aku pergi dengan menaiki bus karena Younghee hari ini ada urusan dengan rekan kerja nya.
TESS TESSS TESSS
Aku menoleh kearah luar jendela sambil menatap rintikan hujan yang mengguyur Seoul hari ini. aku membuka tas ku, dan ternyata aku tidak membawa payung sama sekali .
akh, aku menyesal sekali tidak membawa nya di dalam tas ku.
aku menoleh kearah langit yang mendung dan menyirami bumi dengan air yang begitu banyak.
sesekali aku mengecek jam tangan yang bertengger manis di lengan ku karena aku takut terlambat sampai di rumah sakit.
aku memilih untuk berlari menuju rumah sakit dengan tas ku yang ku gunakan untuk menutupi kepala ku.
ah, aku sampai di rumah sakit tepat waktu.
aku mengeringkan baju dan celana ku yang sedikit basah.
Aku mengatur nafas ku Nafas ku yang sedikit sesak karena habis berlari.
pandangan ku mulai kabur dan aku tak ingat apapun lagi setelahnya.