"Hansoo-ssi?"
Aku membuka mata ku perlahan. yang aku sadari aku sudah berbaring di atas ranjang rumah sakit.
"ah syukurlah" ucap dokter Jang sambil memeriksa detak jantung ku.
"kamu jangan sampai kelelahan seperti ini, ini tidak baik" ucap Dokter Jang pada ku.
"kita tunggu hasilnya sebentar ya" ucap dokter Jang pada ku.
Untuk membuang waktu aku memilih berjalan jalan di taman rumah sakit .
"Hyung bica tolong aku ndak?" panggil seorang anak kecil dengan baju rawatnya sambil menarik Coat panjang milik ku. aku menoleh dan berjongkok di hadapannya.
"apa yang bisa Hyung bantu hmm??" tanya ku sambil tersenyum gemas pada anak kecil itu .
ia menyodorkan permen nya dan meminta ku untuk membuka kan nya. aku aku yang paham permintaan nya langsung membuka kan permen milik nya itu dan memberikan nya kembali padanya.
"gomapseumnida Hyung" ucapnya dengan permen yang sudah berada di mulutnya. aku tersenyum gemas sambil mengacak rambutnya pelan.
aku sangat menyukai anak anak , mereka mengemaskan dengan tingkah yang lucu.
ia memberikan ku satu permen nya "ini untuk Hyung" ucap nya.
"ah? jinjja? kamsahamnida" ucap ku sambil tersenyum dan menerima permen itu dari nya.
ia mengajak ku untuk bermain bersama nya.
"siapa namamu?" tanya ku
"Kim Saengmyeong imnida" ucapnya
"nama yang sangat bagus, saengmyeong-ah sedang apa dirumah sakit?" tanya ku lagi
"eomma bilang Saengmyeong dan eomma dan appa harus tinggal di lumah takit" ucapnya sambil mengemut permen nya.
"ah geurae? dimana eomma?" tanya ku lagi
ia menarik tangan ku kearah ibu nya.
"eomma~ Hyung baik ini membukakan pelmen untuk ku" ucap nya
"yaampun saengmyeong-ah, apa kamu sudah mengucapkan terima kasih?" tanya ibu nya seraya mengendong anaknya itu, ia menganggukkan kepala nya.
"terima kasih ya" ucap ibu itu pada ku, aku membungkukkan badan ku kepadanya "tak apa eomeoni, Saengmyeong-ah cepat sembuh yaa" ucap ku sambil tersenyum pada kedua nya.
aku jadi merindukan ibu ku. tanpa aku sadari air mata ku turun membasahi pipi ku. "uljima Kang Hansoo! aish, dasar anak mami" ucap ku sambil menepuk nepuk pipi ku perlahan.
"pakai ini" aku menoleh kearah tangan yang memberikan ku sapu tangan nya.
"ah Dokter Jaewon, annyeonghaseo" ucap ku sambil menyapanya.
"kenapa kamu menangis?" tanya nya kemudian duduk di samping ku.
aku menggelengkan kepala ku
"tak apa apa. aku hanya rindu ibu ku" jawab ku
"aku melihat mu dengan pasien anak kecil tadi, jadi aku mengikuti kalian" ucap nya.
aku hanya tersenyum dengan mata yang masih berkaca kaca.
"aku kehilangan ibu ku secara mendadak, ia meninggal di kecelakaan, dan hal yang membuat ku menyesal, aku bahkan tak kuasa menahan air mata ku sampai aku tak punya banyak waktu untuk memeluknya" ucap ku sambil menghembuskan nafas panjang.
air mata ku turun membasahi pipi ku lagi
tangan dokter Jaewon mengusap air mata yang jatuh di pipi ku. aku menoleh kearahnya dan mata kami bertemu.
"kamu anak yang baik, ibu mu juga pasti orang yang baik, ia pasti sudah bahagia ditempatnya" ucap dokter Jaewon menenangkan ku.
Aku terdiam dengan mata ku yang masih berkaca kaca menatapnya.
"kamu dapat bercerita apapun padaku" ucap Dokter Jaewon sambil menatap kearah langit dan menyesap kopi di tangan nya.
aku juga menatap kearah langit sambil meminum jus yang di berikan dokter Jaewon.
"terima kasih" ucap ku masih dengan menatap langit yang sejuk
"terima kasih karena sudah mau mendengarkan aku" lanjut ku lagi
"tentu, jangan menangis sendiri lagi" ucapnya yang kini menoleh kearah ku.
kami saling bertukar pandang, mata nya yang teduh itu sungguh menenangkan ku.
"yak, Kang Hansoo! ayo kita nonton film terbaru. ku dengar akting aktor pendatang baru nya itu sangat bagus" ajak Younghee pada ku.
"boleh, tapi karena kamu yang mengajak, kamu harus mentraktirku ya" ledek ku padanya.
"yaish! kamu yang harusnya mentraktirku" ucap Younghee kesal. aku terkekeh mendengar nya mengomel seperti itu.
"oh iya bagaimana kata dokter mu?" tanya nya, "semua baik baik saja kok" ucap ku.
"sekarang kamu dimana?" tanya Younghee lagi, "aku sedang menuju rumah abu ibu ku, setelah itu aku baru pulang" ucap ku
"ah arraseo, kalau begitu nanti aku pulang dulu menjemputmu" ucap Younghee
"hmm, arraseo.." tutup ku
Aku menatap kearah jendela sambil melihat pemandangan luar yang indah.
entah mengapa tiba tiba aku teringat dokter Jaewon.
aku menggelengkan kepala ku menghilangkan fikiran ku barusan.
"annyeong eomma" ucap ku di depan abu ibu ku.
aku menatap foto ibu ku yang sengaja aku letakan didalam kaca.
Banyak sekali yang ingin aku ceritakan pada eomma.
aku jadi teringat perkataan nya.
hati itu bagaikan telur.
kamu sendiri yang menentukan apakah isi nya .
"kita mau menonton apa sih" tanya ku pada Younghee.
"ituloh film yang di perankan sama Ryu Taeho" jawab Younghee.
"Ryu .. Taeho? rasanya namanya tidak asing" ucap ku pada Younghee
"ia aktor pendatang baru tapi aktingnya bagus, ia memenangkan penghargaan di karir nya yang tergolong cepat itu loh.." jelas Younghee
"ini ini orangnya" ucap Younghee sambil menunjuk poster dari film laki laki bernama Ryu Taeho itu.
Aku membulatkan mata ku. dia bukannya laki laki yang ku temui waktu itu? yang menyelamatkan aku yang hampir jatuh.
ah, namanya Ryu Taeho. ternyata dia aktor, pantas rasanya tak asing melihat wajahnya waktu itu.
"tampan sekali yaaa dia" ucap Younghee setelah selesai menonton filmnya.
aku hanya terkekeh sambil menganggukkan kepala ku.
'aku bahkan sudah melihatnya secara langsung' ucap ku dalam hati.
oh iya hari adalah hari peringatan meninggalnya ibu ku, Untung sekali hari ini hari Minggu jadi aku bisa pergi ke rumah abu lagi.
aku sering datang jika aku merindukan ibu ku.
rasanya seolah olah ia memeluk ku.
setelah mendoakannya aku kembali menatap foto yang ada di dalam kaca itu, rasanya seperti mengobrol dengan nya lagi.
"eomma, apa eomma sangat. ingin bertemu dengan ku lagi?"
"aku akan datang lagi secepatnya. annyeong eomma" ucap ku sambil merapihkan tas yang aku selempang kan di pundak ku.
BRUKKK
"ah maaf-" ucap ku terpotong, kami sama sama terdiam